Seseorang bertanya akan di mana umumnya seorang hamba akan 'mengingat' Tuhannya?
Mereka menjawab "ketika sakit..!"
Ya betul. Mengapa bisa?
Kami akan berikan ilustrasi. Adalah seseorang yang ditimpa cobaan berupa penyakit yang tak kunjung menemukan obatnya. Mula-mula ia berobat ke puskesmas, berlanjut ke rumah sakit terdekat, lalu pindah pada rumah sakit terkenal di negaranya, dan akhirnya --sebab belum kunjung sembuh- ia memutuskan untuk berobat ke luar negeri.
Sesampainya di luar negeri, proses pemeriksaan dan pengobatan dimulai. Beberapa hari kemudian tidak terlihat perubahan. Dalam pandangan anda, ketika semua usaha telah dilakukan, siapakah atau apakah yang terlintas difikirannya? Ya, tentu dia akan perbanyak tetesan air mata doa, dan sudah pasti Tuhannya pun dia ingat.
Di sinilah perumpamaan seseorang pada umumnya akan mengingat Tuhannya melalui penyakit yang tak kunjung sembuh.
Lalu pertanyaan kedua. Dalam keadaan apakah doa kita diijabah oleh Allah? Di waktu susah atau senang? Mereka pun menjawab "ketika susah."
Apakah betul ketika susah?
Untuk menjawab hal tersebut. Mari kita sama-sama merenungkan kembali pesan nabi Muhammad SAW.. Sabda beliau:
Rasulullah Sallahu 'alaihi wasallam bersabda: