Mohon tunggu...
Ahyudin ACT
Ahyudin ACT Mohon Tunggu... -

Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), sebuah lembaga kemanusiaan profesional milik rakyat Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemimpin Negeri Bencana

13 Oktober 2010   15:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:27 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di negeri ini, rakyat yang masih mengalami keterbelakangan pendidikan alias kebodohan mungkin lebih dari sepertiga jumlah penduduk. Bagaimana dengan moral? Indonesia adalah negara yang masih tetap bertahan sebagai salah satu negara terkorup di dunia. Ini merupakan sumber hancurnya moral bangsa negeri ini. Korupsi di negeri ini seolah tak bisa dihentikan, bahkan semakin menjadi-jadi. Semakin meluas. Yang melakukan korupsi pastilah bukan rakyat, tetapi kaum elit penguasa negeri ini.

Kerentanan yang lainnya masih sangat banyak. Pengangguran, kriminalitas, premanisme,  kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, malapetaka bocornya tabung gas, kesenjangan sosial, gizi buruk dan kelaparan, kebakaran hutan dan pemukiman, polusi air dan udara, terorisme, sektarianisme, dan masih banyak lagi. Potret kerentanan ini semuanya merupakan kerentanan struktural. Kerentanan yang dengan sengaja diciptakan. Kerentanan yang diproduksi oleh sistem politik kekuasaan. Karena itu, bencana di negeri ini merupakan bencana struktural. Bencana yang diciptakan.

Solusi

Jika negara kita tak ingin disebut sebagai negara bencana, hilangkan segala bentuk kerentanan bencana di negeri ini. Peran pemimpin akan sangat menentukan. Negeri ini sangat membutuhkan pemimpin yang mampu mengatasi semua kerentanan bencana. Pemimpin negara yang tak bisa atasi kerentanan bencana bukanlah pemimpin yang bisa memimpin negara. Bangsa yang tak mampu mengusir segala kerentanan bencana bukanlah bangsa yang kuat. Kuat tidaknya sebuah bangsa tergantung kekuatan pemimpin bangsanya.

Kerentanan bencana di negeri ini adalah tantangan para pemimpin negeri ini. Tantangan bangsa ini. Tantangan kita semua yang mencintai negeri ini sebagai warisan Tuhan yang amat berharga. Menangani bencana haruslah dengan spirit nasionalisme. Mengatasi segala kerentanan bencana adalah taruhan harga diri kita semua.

Kita berharap bencana yang bertubi-tubi menimpa negeri ini bisa menjadi momentum untuk bangkit. Untuk menjadikan negeri ini kuat, mandiri, dan terhormat. Marilah kita semua belajar, kerja keras, dan serius mengenyahkan segala bentuk kerentanan bencana di negeri ini. Sebab, sama sekali kita tak berharap negeri ini menjadi negara bencana.

Ahyudin

Presiden Aksi Cepat Tanggap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun