Kini masyarakat Desa Toye dan Aik Prapa tidak perlu lagi melewati jembatan bambu yang membuat kaki warga bergetar dan kadang dihantui perasaan takut saat melintasi jembatan lama itu. Kades Toye menceritakan warga antusias menyambut pembangunan jembatan gantung sepanjang 96 meter yang diresmikan SJP pada 25 Januari 2024.
"Kami bersyukur adanya jembatan gantung ini, puluhan tahun menanti. Akhirnya hari ini, telah terbangun. Rasanya seperti mimpi" ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Kades Aik Prapa, H. Muhamad Sahdi, meski kendaraan roda dua dan tiga saja yang bisa melalui jembatan gantung tersebut, dia dan warganya bersyukur di desanya sudah terbangun jembatan gantung yang diimpikan masyarakat.
"Setelah jembatan ini terbangun, warga kami sudah berbondong-bondong berdatangan ke sini. Ada yang berjualan kopi, pisang goreng dan bahkan ada pula yang sekedar datang berwisata sembari mereka berselfi ria bersama keluarga" kata Sahdi.
Dia berharap setelah peresmian jembatan gantung tersebut, masyarakat bisa merawat dan memanfaatkan keberadaan lokasi jembatan terpanjang di Kabupaten Lombok Timur itu. Ia menegaskan tak hanya untuk kemudahan akses jalan bagi warga sekitar, tetapi juga lokasi jembatan bisa menjadi tempat berjualan warga. Â Â
"Kami bersama warga akan merawat jembatan ini. InsyaAllah lokasi ini bisa membuka peluang usaha bagi warga kami. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih buat pak SJP" ujar Sahdi.
Bersama Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTB, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, yang sekaligus menjadi kerja, H. Suryadi Jaya Purnama di Komisi V DPR RI yang membidanggi infrastruktur. Lewat program ini, SJP bertekad untuk membangun akses infrastruktur yang layak untuk masyarakat di NTB. Khususnya warga desa di Pulau Lombok. Â Â Â
Program aspirasi, SJP jembatan gantung serupa ini juga telah terbangun diberbagai tempat di Pulau Lombok. Pembangunan jembatan gantung ini bertujuan agar mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat desa menuju pasar, sekolah, puskesmas, dan sawah. Hingga menyambung silaturahmi antarwarga.
"Jembatan ini tak hanya akan mudahkan akses masyarakat, tapi juga lokasi jembatan gantung ini bisa menjadi spot baru wisata di Lombok Timur," ujar SJP.