Mohon tunggu...
Ahyarros
Ahyarros Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jejak Zaman Batu di Lembah Bada

19 Oktober 2021   23:56 Diperbarui: 20 Oktober 2021   23:02 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfose di Arca Palindo Lembah Bada, Sulawesi Tengah (foto Ahyar ros)

Lembah ini diapit dua pegunungan di timur barat atau kiri kanan. Lembah inilah yang menjadi jalur migrasi yang tersambung hingga ke Lembah Napu, Bada, dan Behoa. Bahkan lembah-lembah ini terus memanjang hingga ke Sulawesi Selatan.

Makanya tak mengherankan penyebaran mengalitik dan manusinya sampai ke arah sana. Lembah-lembah ini bak lautan yang menjadi penghubung antara pengunungan di Sulawesi.

Jadi tak aneh, jika para penghuninya memerlukan navigasi untuk mengembara dan bermigrasi ke lembah-lembah itu. Hingga petunjuk yang paling alamiah adalah bintang di langit.  

Keberadaan ribuan situs di Lembah Bada ini menunjukan bahwa di masa lalu telah bermukim satu peradaban besar di kawasan Lore Lindu.

Banyak peneliti dan arkeolog datang silih berganti ke Lembah Bada hanya untuk mencari tau sejarah dan cerita patung-patung dengan segala bentuk ini. Tapi hingga kini, teka teki patung-patung itu masih menjadi tanda tanya besar atau misteri.

Warga yang bermukim di lembah ini pun, yang mana mereka adalah tokoh adat tidak mengetahui persis mengenai patung-patung batu itu.

Waktu sudah menunjukan 04.30 sore, tapi terik matahari masih terasa menyenggat. Untuk menghindari cuaca sinar mentari, saya memilih berteduh di salah satu pohon yang berjarak sekitar 10-meter dari arca Palindo.

Karena jarak tempuh yang cukup panjang, dari Lembah Bada ke Tentena, saya pun mengajak teman-teman rombongan untuk berkemas-kemas kembali ke Dusun Toaro, Poso tempat kami menginap sementara.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun