Dalam konteks individu mereka memiliki keyakinan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang rajin bekerja, beribadah, menghafal doa dan beramal membantu orang lain. Ini lah yang membuat mereka merasa bahagia dalam satu keyakinan. Begitu pun di keluarga, ada kebagiaan ketika berkumpul bersama cucu dan cicit. Melihat tumbuh kembang dan mendidik anak dan cucu.
Menceritakan tentang pengetahuan dan pengalaman yang telah dilaluinya. Bahkan ada yang beranggapan bahwa memiliki anak dan cucu adalah obat yang bisa bikin umur Panjang. Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan pengalaman manusia akan sangat mempengaruhi pandnagan hidupnya. Pandangan hidup laksana suluh penerang dalam menata langkah dan berprilaku dalam kehidupan.
Mereka paham, makanan yang pantas dikonsumsi dan pantang-pantanganya. Serta bagaimana menghadapi penyakit dan menangkal penyakit dengan obat-obatan. Semua pengetahuan dan pengalaman ini didapatkan dari rentang waktu masa hidup yang diceritakan dalam buku ini. Mereka melekat dalam ingatan untuk bertahan hidup seiring dengan perkembangan zamannya.
Salah satu yang melekat dalam diri para orang tua adalah pengetahuan masa lalu yang terbawa hingga saat ini. Itulah sebabnya kehadiran mereka dengan ornamen di dalam buku ini, dalam buku ini penulis meneritkan hal yang penting dalam perkembangan zaman. Bahwa perkembangan pengetahuan telah mengubah cara pandang seseorang dan masyarakat dalam hidup. Dahulu rokok bukanlah hal yang tabu (aneh).
Di hari hari ini, meski zaman telah berubah mereka tetap bertahan dengan pengalaman masa lalu. Sebuah aktivitas yang mereka lakukan selama puluhan tahun dalam rentan hidupnya. Mungkin, bagi kita yang merasa kelompok modern ini akan merasa aneh, tapi nyatanya toh nyatanya kehadiran mereka justru menjadi jawaban apa yang diusung era ini.
Rokok bagi manusia bukankah katagori kebutuhan pokok. Tapi rokok hanya sekedar hiasan untuk memenuhi prilaku hidup. Sama halnya, dengan orang-orang yang makan permen, camilan dan makanan kecil lainnya. Orang biasa menikmatinya di masa sengang. Sama seperti sebagian besar penulis utarakan dalam buku ini.
Keradaan rokok bagi perokok berumur panjang hadir dalam bentuk fisik dan non-fisik. Mereokok seperti bagian hidup dalam perjalanan mereka. Rokok dalam non-fisik lebih sebagai simbol. Simbol itu melekat dalam pandangan hidup.
Seperti halnya masyarakat Minang, rokok, sirih, dan pinang biasa digunakan untuk mengundang orang dan sebagai simbol hubungan kekeluargaan. Begitu pun dengan petani tembakau Kabupaten Temanggung. Bagi mereka merokok dengan kretek dan tembakau memberikan rasa kebanggaan serta sudah ditradisikan. Â Â
Kenyataan di negeri 62 ini, rokok dipandang lebih banyak mudharatnya. Namun kisah-kisah yang ditulis dibuku ini, para perokok banyak yang umurnya lebih Panjang daripada orang tidak merokok. Tentang mudharat rokok sama layaknya gula dan nasi. Bagi orang yang mempunyai kadar gula darah tinggi (diabetes), mengkonsumsi nasi dan gula bisa menyebabkan penyakitnya bertambah akut.
Menjadi tua dan berumur panjang, sehat dan bahagia sebagai perokok adalah sebuah pilihan hidup. Pandangan hidup yang meneranggi prilaku hidup mereka dalam mencapai tujuan hidup.