Saya beruntung bisa membaca buku rekomendasi Bill Gates. Pendiri microsoft ini, ia memberikan inspirasi bahwa, sebaiknya anak diberi kesempatan berkenalan dengan beragam kegiatan sebelum fokus ke satu bidang sejak dini (masih anak kecil).
Matinya Kepakaran
Tom Nichols menyebutkan yang menjadi penyebab awal dari situasi semua situasi dimana manusia tidak lagi merujuk pada pakar diberbagai masalah dan orang merasa lebih tau, karena perkembangan internet dan sosial media sosial media telah membuat masyarakat dunia bisa mengkonsumsi pikiran seseorang tanpa mengetahui latar belakang orang bersangkutan dan internet telah membuat semua orang bisa bicara lantang dan didengar, tetapi sebagian besar orang merasa tergoda berkomentar tentang hal-hal yang mereka tak pahami.
Catatan, buku John Nicohls ini Amerika banget, karena banyak merujuk pada kejadian di Negeri Paman Sam, tapi banyak kasusnya mirip dengan di Indonesia.
Di negeri ini banyak yang menolak kepakaran pada mereka yang cenderung menunjukkan diri dari golongan agamais, tapi tak sepenuhnya kelompok ini mencari pernyataan dari pakar, walau rujukan mereka keliru. Bagi Nicohls kepakaran itu merujukan pada mereka yan tak punya basis prinsip dan argumen yang kuat. Kontes kita, kepakaran sangat terkait dengan pengaruh polarisasi politik. Orang cenderung tak percaya pada pakar yan diluar kelompoknya. Sementara orang yang sekawan, dipercaya walau bukan ahli.
Mendaki Tangga yang Salah
Waktu di Depok, saya sempat mampir di mall kecil untuk membeli buku Eric Barker. Di buku ini, saya menemukan sukses tak semata buat mereka yang pintar, banyak uang, tapi sukses tentang bagaimana kita merangkai kebahagiaan dengan jalinan pertemanan dan kesyukuran.
Membaca buku Eric Barker memberikan perspektif berbeda perihal kesuksesan. Dalam satu halaman Eric Barker memberikan pandangan mengenai orang suskes. Dalam banyak situasi orang sukses itu bukan dari mereka yang penurut, tapi mereka yang berani berbeda dan punya prinsip atas pilihan hidupnya. Saya paling suka cara Eric Barker membuat narasi. Ia selalu memulai dengan cerita yang mengugah.
Seni untuk Bersikap Bodo Amat