Mohon tunggu...
Ahyarros
Ahyarros Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Macao, Warisan Budaya dan Kuliner Dunia

27 Desember 2017   21:15 Diperbarui: 27 Desember 2017   21:19 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sahabatku Akin di Macao (Foto Akin)

Tepatnya sebulan lalu, sahabat saya Lalu Nurul Yaqin baru saja melawat ke Macao, ia bercerita kisahnya tentang Macao ke saya. Dari kota yang dikenal menyimpan persilangan budaya antara Asia, dan Eropa ini ia banyak bercerita banyak hal tentang Macao. Darinya saya mendapatkan sisi berbeda tentang Macao, ia mendedahan sisi berbeda pengalamannya menjadi tourist di kota bersejarah dengan peninggalan warisan budaya, dan kota kuliner berkelas dunia ini, lawatannya ke Macao menjadi cerita diceritakan.

"Berkunjunglah ke Macao, agar bisa menatap warisan budaya dan kuliner dunia. Tak hannya itu penggelolaan kota Macao patut kita contoh," Cerita sahabat ini yang saat ini masih berstatus mahasiswa S3 di Universitas Malay, Kuala Lumpur. Sepintas ceritanya soal Macao mebuatku kepicut untuk ke berkunjung. Bagiku Macao tak melulu menawarkan gemerlapnya gemecik kemilau kota dunia, di sana kita bisa menjumpai bagaimana pperjumpaan peradaban antara Eropa dan Asia, yang hingga kini terawat dengan baik, yang tak paling bikin kepicut juga adalah kuliner khas Macao. Seperti apa Macao, inilah ulasananya.   

Macao terletak sekitar 65 kilometer sebelah barat Hong Kong dan terdiri dari tiga bagian pulau kecil, Maucao, Peninsula, Taipa, dan Coloane. Tempat bersejarah banyak terdapat di Macao Peninsula, demikian juga dengan Macao Ferry Terminal. Sedangkan Macao International Airport, berada di Taipa, yang terkenal dengan The Venetian Resort dan City of Dreams yang merupakan jelmaan Las Vegas di Asia. 

Sebenarnya dua tempat tersebut terletak di Cotai Strip, yaitu daerah yang menjadi penghubung antar Taipa, dan Coloane, tapi masuk dalam  bagian Taipa. Yang terakhir adalah Coloane, pulau yang tidak begitu populer, tapi juga memiliki berapa tempat menarik untuk dikunjunggi para wisatawan.

Macao dikenal sebagai salah satu tempat di Asia, yang memilki perpaduan budaya Asia dan Eropa melebur menjadi satu. Bangsa peranakan dari Portugis dan cina di sebut sebagai Macanese. Pengaruh Portugis terlihat di tempat ini, tampak dari bagunan-bangunan bergaya Art-Deco, nama-nama jalan dan tempat bersejarah, jenis makanan, sampai arsitektur gedung khas Eropa yang kokoh. Ini menjadi keunikan tersendiri yang jarang dimiliki kota lain di dunia. Semenjak pengalihan pemerintah adalah special administrative region (SAR), yang berarti walau Macao merupakan bagian dari people's republic of China, sistem pemerintahan dan pendapatan negara berdiri sendiri.

Akulturasi budaya Asia dan Eropa menjadikan Macao diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai tempat berkelas dunia.

Macao dan juga Hong Kong adalah penganut sistem "One Country, Two Systems" yang berarti walau status negara adalah bagian dari RRC, tetap saja pengaturan rumah tangga dibuat berdasarkan sistem yang mereka tentukan sendiri tanpa campur tangan RRC.

Sebagai salah satu negara terkaya di Asia, pemerintah Macao biasanya membagikan ang pau(hadiah) setiap yang berkisar sekitar MOP 5000-6000 atau setara dengan Rp 6.5000,00-7.8000.00 per-orang ke penduduknya. Pendapatan terbebesar memang berasal dari Megacasino yang tersebar di seluruh penjuru di negeri, sehingga Macao mampu untuk memberi ang pausetiap tahun. Selain pendapatan dari bidang hiburan, pariwisata juga memegang peranan penting dalam memberikan kontribusi masuknya devisa.

Setidaknya ada lebih dari 20 gedung dan tempat bersejarah di sepanjag Macao Peninsula yang mengambarkan betapa negara ini begitu kaya akan nilai sejarah budaya dan sehingga tak heran jika dinobatkan sebagai negara warisan budaya dunia atau world heritage. Saya sendiri kagum akan kehebatan Macao untuk tetap menghargai asal-usul dan budaya nenek moyang. Namun di sisi berbeda, modernisasi, kemajuan teknologi, dan kemewahan yang tampak pada gemerlap hotel-hotel berbintang dan Casino, terus mereka kembangkan semaksimal mungkin.

Akin di museum Macao (Foto Akin)
Akin di museum Macao (Foto Akin)
Berpergian ke Macao menurut saya seperti mengunjungi tiga tempat sekaligus. Cina karena memang negara ini adalah bagian dari Republik Rakyat China (RRC), dan saya membayangkan di sekeliling saya semua orang berbicara bahasa Canton kemudian Italia, dan Eropa secara keseluruhan karena Senado Square dan jalan dengan paving blok memuat kita seperti berada di Piazza Navona dan juga, karena lorong-lorong kecil di antara gedung-gedung tuanya, yang khas dan skuter-skuter lucu yang lalu-lalang di antara lorong-lorong tersebut. Saya membayangkan seperti berada di eropa dan bukan Macao. Terakhir adalah Las Vegas, Amerika karena gemerlapnya lampu-pampu hotel berbintang dan Casino. Bisa dibilang, arsitektur hotel, penataan, cahaya dan lampu, hiburan, teknologi dan manajemen Casinodan kemewahan serat glamornya Macao sama sekali tak kalah dengan Las Vegas.

Bererapa bahkan lebih unggul. Kalau Las Vegas lebih diperuntukkan bagi orang dewasa, jangan khawatir, the venetion resort dan city of dreamssangat cocok bagi seluruh keluarga. Sementara wilayah Macau Peninsulaadalah bagian dari Macao yang berbatasan dengan kota Zhuhai. Sebagai pintu masuknya agama Kristen dimana Asia, trdapat begitu banyak bangunan maupun reruntuhan gereja yang menjadi simbol sejarah. Mayoritas gedung bersejarah di tempat  ini adalah gereja, kuil-kuil tua, makam para misionaris, beberapa gedung bekas pemerintahan Portugis masih bisa dijumpai seperti, sekolah keagamaan, barak tentara, dan teater pertunjukan seni. 

Tentunya mengunjungi Macao membutuh waktu satu mingguan untuk mengunjungi seluruh gedung-gedung bersejarah yang ada di Macao, apalagi ditambah dengan Macao Tower dan jalan-jalan di the venetian resort dan city of dreams. Beberapa reruntuhan Gereja bersejarah, dan sekolah keagamaan di Macao itu misalnya, Katedral, Gereja Katholok ini berada di daerah Senado Square. Pertama kali dibangun pada 1662, ditempat ini bahasa Portugis masih dipakai hingga saat ini. Kedua, St. Dominic's Chruch. Gereja ini memilki museum mini dibagian belakang ini pertama kali ditemukan pada tahun 1587, lokasi Gereja ini terletak di Senado Square. Ketiga, St. Joseph's Chruch dan Seminary. Gereja ini terletak dan jga sekolah keagamaan ini berasal dari 1728 dan berlokasi di sekitar Gereja St. Augustine's.

Kepicut Kuliner Macao

Bertandang ke Macao, tak sempurna rasanya, jika belum menjajal kuliner dan citra rasa kota ini. Setiap negara memiliki daya tarik yang berbeda-beda, selain warisan budaya, peninggalan sejarah, keindahan kota, dan ragam kuliner pun jadi salah satu magnet magnet destinasi wisata. Sebut saja Macao yang disebut-sebut memiliki egg tart terenak sedunia, dan masih banyak hidangan lezat khas Macao.

Di Macao kita bisa menjumpai makan Macanese, sebuah makanan bercitra rasa Portugis, India, China, dan Melayu dengan racikan bumbu ala Eropa, Afrika, dan Asia Tengggara. Begitu pun dengan menu lainnya bisa dijumpai di Macao. Bagi Anda traveller Muslim dan membutuhkan makanan halal, tak perlu kahawatir, karena, Macao menyediakan menu lezat halal khas Asia dan Eropa.     

Memang tak bisa dipungkiri bahwa mencari makanan halal di Macao lebih sulit, jika dibandingkan dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura. Namun sebetulnya kita bisa mencari informasi melalui internet atau juga kita bisa menghubunggi rekan yang sudah ke lokalsi ini sebelumnya, serta kita bisa mengunakan kamus berjalanan dengan mencari restoran cepat saji, seperti McDonalds, dan KFC atau bisa memilih wisata kuliner vegetarian. 

Cerita teman saya Lalu Nurul Yakin, tentang Macao adalah tempat yang menyediakan makanan halal, berbeda dengan Hong kong dan Shenzhen agak susah. Oleh krena itu, bagi Anda yang mengalami kesulitan mencari menu halal. Jangan khawatir, karena di Macao tersedia halal untuk para traveller Muslim, beberapa restaurant Malaysia, seperti Malaysian Restaurant, 56 Rua de Malaca (Travenssa de Amizade), Centro International Macao, Macao Peninsula, kedua, Aruna Indian Curry Restaurant. Avenida de Amizade, ketiga Rasa Malaysia, Food Court the Venetian Shopping Mall, Taipa, dan terakhir McDonalds, Senado Square, Macao Peninsula. Cerita teman saya ini.

Akin berfose di Macao (Foto Akin)
Akin berfose di Macao (Foto Akin)
Selain informasi ini, sebenarnya ada beberapa restoran halam di Macao yang masih tersedia dan bisa dikunjunggi, bahkan ada restoran Indonesia yang katanya berlokasi di sekitar Avenida de Horta Costa, dekat dengan Performing Arts Schools di Avenida de Sidonio Pais. Dari masing-masling rumah makan menyediakan halal ini harga berkisar MOPS30 atau Rp 39.000,00.  

Cerita mengunjunggi Macao sahabat saya ini menjadi cerita yang tak pernah saya duga tentang salah satu kota di Hong Kong ini. Terbayang Macao menjadi kota yang melintasi akulturasi budaya Eropa dan Asia. Liburan ke Macao bersama sahabat, keluarga atau perusahan akan terasa lebih menyenangkan jika bersama Macao Government Tourism Officee (MGTO).

 Sumber bacaan, kompas.com, Tempo.co 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun