Mohon tunggu...
Ahyarros
Ahyarros Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Liburan Bebas Melompong di Gili Trawangan

31 Agustus 2017   16:51 Diperbarui: 1 September 2017   10:16 3733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua turis sednag liburan di Gili (Foto Ahyar ros )

Berlibur tanpa hati was-was menjadi incaran para wisatawan, Gili Trawangan, Lombok bisa menjadi altenatif Anda, berlibur bersama keluarga.  

Perjalanan menuju Gili Trawangan tak seperti dulu ketika, kini dari bandara Soekarno Hatta kita bisa lansung terbang bandara berkelas Internasional, Bandara International Lombok (BIL) namanya.  Bersama seorang teman asal Palembang, dua bulan lalu kami berlibur ke Gili ini. Tiba di Mataram kami lansung bergegas naik Dampri menuju Sengigi, Lombok Barat. Tiba di Sengigi, kami dijemput seorang teman asal Lombok menuju pelabuhan Bangsal, pelabuhan penyebrangan dari Lombok menuju tiga gili (pulau).

Selama perjalanan dari Mataram, kami menikmati udara cerah, melihat hamparan laut dan pemandangan nan indah mesolek. Pantai disebelah kiri, resort dan hotel sepanjang Sengigi dan hutan. Perjalanan menuju lokasi pemberhentian untuk menyebrang ke gili jadi tak terasa. Setelah itu kami berhenti di spot yang sudah disiapkan oleh penyedia perahu dan menyebrang selama 20 menit menuju pasir putih gili yang dijuluki hamparan surga tersembunyi ini. Untuk penyebrangan kita bisa memilih perahu dan speed boad cepat yang punya bertarif berbeda, perahu tarifnya berkisar Rp 15.000 dan speed boad Rp 70-80 rupiah.  

Gili terbagi atas beberapa pulau. Di antara yang paling kondang adalah Gili Trawangan Yang paling besar dengan luas (11 kilometer persegi), Gili Air, dan Gili Meno. Liburan ke Gili Trawangan sangat menyenangkan. Selain pantai adalah rekreasi favorit keluarga di Lombok. Pemerintah Lombok Utara tak mengizinkan satu pun kendaraan bermotor ada di pulau ini.

Dua turis sednag liburan di Gili (Foto Ahyar ros )
Dua turis sednag liburan di Gili (Foto Ahyar ros )
Situasi menjadi sangat aman, kami tidak khawatir, bila harus membiarkan anak-anak bermain di sekitar kawasan ini. Untuk jadwal liburan ke gili, seperti layaknya liburan ke pulau, kami harus memperhatikan cuaca dan kondisi arah angin. Walau pun perjalanan dengan perahu hannya 20 menit, angin besar bisa menganggu kenyamanan, apabila berperegian dengan keluarga atau anak-anak kecil.

Begitu menginjakkan kaki di Gili Trawangan tak merasa, seperti berada di Indonesia, karena banyaknya turis asing. Gili Trawangan menjadi popular semenjak 10 tahun terakhir. Dari rilis kompas.com mencatat kunjungan turis nusantara dan mancanegara bertandang ke Gili Trawangan mencapai 2.600 orang.

Pantai pasir putih dan ikan-ikan yang dapat dilihat dari perahu sungguh nan mengoda, anak-anak juga bisa bermain kano dan snokling. Bagi orang dewasa diving merupakan kegiatan menyenangkan dengan pemandangan bawah laut yang indah.

Kami melihat banyak sekali kapal mengangkut turis asing pagi hari dan pulang sore untuk berburu puluhan spot indah penyelaman di gili. Untuk kita yang gemar olahraga air, jangan khawatir bia naik sepeda atau berkeliling dengan cidomo (cikar becak), alat transfortasi tradisional tenaga kuda khas Lombok, jika di Jawa namnya andong.

Sambil menikmati sunset dan sunrise, kita bisa membaca buku atau berjemur seharian membuat liburan jadi sangat menyenangkan. Bagi Anda yang membawa keluarga, liburan ke gili memang tepat, bila pergi dnegan pasangan pun sangat cocok. Banyak cafe dan spot romantis yang bisa dinikmati berdua.

Perahu di Gili (Foto Ahyar ros)
Perahu di Gili (Foto Ahyar ros)
Untuk anda yang gemar liburan ke pantai dan membawa anak, gili adalah pilihan tepat. Di sini mereka bisa dengan aman bersepeda, dengan keliling pulau tanpa khawatir ada kendaraan bermotor.  Hannya mengunakan waktu sejam untuk dapat berkeliling Gili Trawangan. Selain bermain di pantai, berjemur mencari kerang kecil dua bilah, bukan keong yang masih dibutuhkan biota laut lainnya, sampai matahari tenggelam.

Untuk pemesanan makanan, bisa kita jumpai disepanjang Gili Trawangan, mulai makanan di cafe dan warungan pinggir, namun kami lebih memilih warung sekitar ruas jalan utama (warung pinggiran).  Setelah puas menggelilinggi Tili Trawangan dengan sejumlah kegiatan, kita juga menyewa perahu untuk menggelilinggi Gili Air dan Gili Meno. Kami bisa bergabung bersama turis lainnya dengan membayar harga per-ornag atau lansung menyewanya.

Berhenti di pulau-pulau tersebut sambil diving ataupun snokling dan menikmati santap siang dengan makanan khas Lombok yaitu, ayam bakar dan pelecing kangkung. Hmmm. Betapa nikmatnya. Bila pergi bersama pasangan, bisa menginap di Gili Air, lebih kecil dari Gili Trawangan, dengan pasir jauh lebih putih dan suasana lebih senang. Untuk penginapan kita bisa memilih tempat penginapan sendiri sesuai dengan selera dan budjet (keuangan) kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun