Menjadi bangsa dengan produktivitas yang begitu rendah, tetapi begitu doyan mengkonsumsi segala macam hedonisme dunia. Menjadi bangsa yang mengaku beragama sekaligus kerap mempermainkan hak-hak kaum dhu’afa. Menjadi bangsa bebal yang doyan betul mengedepankan otot ketimbang mengapresiasi inovasi dan kreativitas.
1 Juni 1945, Bung karno berorasi dengan begitu memikat: ”Saudara-saudara! Dasar negara telah saya usulkan. Lima bilangannya. Di atas kelima dasar inilah kita mendirikan negara Indonesia. Kekal, abadi dan sentosa.”. Apakah Bung Karno yang sedang bermimpi atau kita kini yang kehilangan daya kreasi untuk merealisasikan mimpi? Saya tidak tahu jawabannya. Tapi Jeremny sang peneliti dari Australia tadi, ketemu saya lagi sebulan yang lalu. Ia kini telah menjadi dosen tamu di sebuah universitas di Singapura, berujar pada saya: Pancasila anda itu luar biasa. Tapi bangsa anda ini jangan-jangan sedang menderita amnesia yang juga luar biasa. Wallahulam bisawab.
Bogor, 2 Juni 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H