Mohon tunggu...
Ahyarros
Ahyarros Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lombok Serpihan Surga di Bumi

3 Oktober 2014   07:58 Diperbarui: 20 Oktober 2015   00:07 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_345677" align="aligncenter" width="448" caption="Pemandangan di Pantai Kute, Lombok Tengah (Foto Ahyar)"][/caption]

Bagi saya, ungkapan yang menjadi judul di atas punya kisah sendiri. Pada 1982 seorang fotografer berkebangsaan Jerman yang tak diketahui namanya menjelajahi Pulau Lombok. Dari puncak Rinjani, danau Segara Anak, air terjun Sendang Gile, hamparan sawah menghijau, hingga pantai pasir putih terbentang, semua ia rekam dalam lensa kameranya dengan penuh antusias dan decak kagum.

Begitu kagumnya sang juru potret Jerman itu, sampai-sampai ia merumuskan pulau Lombok sebagai The heaven on the planet. Serpihan surga di planet bumi. Konon katanya planet bumi tadinya mengandung zat surgawi. Lantaran ulah manusia-manusia pendosa, zat surgawi ditarik kembali Sang Kuasa. Atas kebaikan-Nya masih ada yang tersisa. Dan itulah yang kemudian tercetak menjadi Pulau Lombok kini.
[caption id="attachment_345680" align="aligncenter" width="448" caption="Gili Terawang, salah satu Gili paling fenomenal di Lombok sampai mancanegara (Foto Ahyar)"]

1412271713419916327
1412271713419916327
[/caption]

Soal zat surgawi itu sudah pasti sulit dinalar secara ilmiah. Tetapi sang fotografer Jerman tak berlebihan dalam satu hal: Pulau Lombok memang cantik dan memikat. Seakan-akan Tuhan menciptakannya sebagai salah satu “Masterpice” di dunia. Pulau Lombok tergolong pulau kecil yang luasnya tak lebih dari 10 ribu kilometer persegi. Penampakan fisiknya seperti sepatu boat yang tertutup celana kedodoran.

Pulau Lombok bersama Pulau Sumbawa merupakan pulau utama di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Lombok tergolong pulau terpadat di dunia. Penghuninya mendekati 3 juta jiwa. Tiap satu kilometer persegi lahannya ditempati rata-rata 600 jiwa. Kontras dengan Pulau Sumbawa yang luasnya 3 kali luas Pulau Lombok, di sana tingkat kepadatan penduduknya 85 jiwa perkilometer persegi.
[caption id="attachment_345681" align="aligncenter" width="530" caption="Batu Payung, Loteng (Foto Quadro)"]

14122724691113581332
14122724691113581332
[/caption]

Selain dua pulau utama itu, masih terdapat 332 pulau-pulau kecil. Sejumlah pulau kecil atau biasa disebut gili jadi destinasi wisata yang didatangi ribuan pelancong dalam dan luar negeri setiap tahunnya. Yang paling kondang tentu tiga gili: Gili Meno, Gili Trawangan dan Gili Air yang berada di dekat kawasan wisata pantai Senggigi dengan pasir putih tropisnya yang eksotik.

Lombok-Sumbawa dikelilingi selat dan laut lepas. Laut Jawa dan Laut Flores membujur di sebelah utara. Di timur menghadang Selat Sape. Ke selatan terbentang Samudera Hindia. Selat Lombok terpampang di barat. Lombok-Sumbawa berposisi persis di simpang tujuan wisata utama dunia:

Bali di barat, Tana Toraja di utara dan Kelimutu-Komodo di timur.  Juga tepat berada di lintasan jalur terpadat ”sabuk selatan” transnasional Banda Aceh-Kupang dan diapit Alur Pelayaran Internasional (API) Selat Lombok dan Selat Timor yang padat lalu lintas pelayarannya.

Penulis aktif di Komunitas Kampung Media, Kompasiana.com, ahyarrosi.blogspot.com, @AhyarRos. Awardee Lembaga Dana Penggelola Pendidikan (LPDP).

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun