Mohon tunggu...
Ahyarros
Ahyarros Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Desa Sembalun dalam Pesona

30 November 2014   07:43 Diperbarui: 20 Oktober 2015   00:23 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_356859" align="alignnone" width="300" caption="Suasana di Desa Sembalun, foto; Qwadro"][/caption]

Pernahkah anda mendengar nama desa yang satu ini?. Memaneng lebih menyenangkan dibandingan dengan mengolah tanah, menanam benih atau memelihara tanaman di pertanian lansung. Jika anda suka aktivitas memanen.  Maka desa Sembalun menjadi destinasi wisata yang sangat cocok untuk anda. Di sana anda dapat berwisata dan ikut memanen segala jenis rempah-rempah di ladang.

Desa sembalun berada di kecamatan sembalun. Kabupaten Lombok timur, dari Mataram berjarak 110 kilometer. Letaknya pada ketinggian 1.156 m dari ketinggian laut dan tempat paling dekat dengan Gunung Rinjani. Karena letaknya di area sebaran vulkanik, tak heran jika Sembalun termasuk daerah yang sangat subur dan menjadi incaran para wisatawan mancanegara dan ibu kota.

Kesuburan inilah yang kemudian membawa Sembalun menjadi penghasil rempah terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketika anda memasuki kawasan sembalun tegur sapa pertama yang akan anda terima adalah udara yang sejuk. Selanjutnya, anda akan merasakan keramahan alam dan masyarakat di desa Sembalun.

[caption id="attachment_356861" align="aligncenter" width="300" caption="Melihat Sembalun kala senja, foto; Qwadro"]

14172824541607890887
14172824541607890887
[/caption]

Banyak atraksi wisata alam yang bisa dinikmati di Sembalun. Anda bisa memanen, bawang kentang, buncis atau tomat bersama masyarakat setempat. Anda juga boleh mengikuti kegiatan bertani lainnya, seperti memberi pupuk pada tanaman, membersihkan rumput.

Selain itu, anda pasti tertarik mampir untuk sekedar untuk berfoto-foto ria, memetik, atau bahkan membeli untuk sekedar dimakan. Di desa Sembalun anda juga bisa dapat melakukan sof tracking, berjalan melintasi perbukitan Sembalun dan melihat pesonaalam dari ketinggian.

Ada beberapa kawansan menarik yang bisa dilewati, diantaranya kawasan rumah adat, Dese Bele, anda melihat rumah tradisional suku Sasak atau sering disebut Bale Belek. Menurut salah satu satu penuturan warga Bale Belek merupakan cikal bakal desa Sembalun.

Setelah puas melihat Bale Belek, perjalanan bisa dilanjutkan soft tracking ke bukit Anak Dara yang bersebelahan dengan dese Belek. Di sana anda akan bisa melihat kombinasi pemandangan areal persawahan, pedesaan dan Gunung Rinjani. Desa sembalun dapat dicapai dalam waktu sekitar 2 jam pakai sepeda motor atau mbil dari pusat kota Mataram. 
[caption id="attachment_356862" align="aligncenter" width="300" caption="Laila wisatawan lokal di kebun Strabery Sembalun, foto; Ahyar"]

1417282813562506245
1417282813562506245
[/caption]

Ada dua pilihan rute yang bisa dipilih, masing-masing rute menawarkan pemandangan berbeda yaitu, rute timur dan utara. Bila rute timur yang anda, anda akan melewati jalur Masbagik, Aikmel, Suela. Lemor (lokasi pemandian), pesuguhan dan Pusuk Sembalun. Di Pusuk Sembalun sempatkanlah mampir sejenak. Di sana nada bisa istirahat sambil menikamti kopi hangat dan melihat desa Sembalun dari ketinggian.

Sedang rute utara, anada akan melewati Gunung Sari Pusuk, pemenang, Tanjun, Bayang dan Sajang. Anda akan melintasi garis pantai 40 kilometer dari Tanjung hingga Bayan. Bila anda ada waktu maka sempatkan diri singgah di Masjid Belek yang merupakan salah satu peninggalan bersejarah Lombok Utara.

Tulisan lain tentang Lombok bisa diklik diisini, www.ahyarrosi.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun