Mohon tunggu...
Ahmad Avin Faza
Ahmad Avin Faza Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Ahmad Avin Faza adalah seorang Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 2015 B yang berasal dari Kabupaten Banyumas yang masuk Karesidenan Banyumas (BANJARNEGARA,PURBALINGGA,BANYUMAS,CILACAP) dimana semua kabupaten itu mempunyai bahasa kebangsaan NGAPAK, saat ini sedang belajar menjadi seorang jurnalis yang Kreatif dan Professional seperti semboyan di IKOM UIN SUKA

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kebersamaan dan Kekeluargaan Punah, Salah Siapa?

21 September 2015   08:01 Diperbarui: 21 September 2015   08:01 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara mengenai perilaku seseorang, pastinya akan berkaitan dengan masalah sosial, bagaimana cara dia bersikap kepada sesama manusia, dan bagaimana cara dia berbaur. Dan perubahan perilaku sosial seseorang tidak bisa dilepaskn dari ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perilaku orang dahulu, cenderung lebih mengutamakan kebersamaan, daripada kepentingan pribadi, misal dari segi berbaur dengan orang disekitarnya, dulu permainan tradisional menjadi pilihan anak – anak sebelum adanya permainan modern seperti jaman sekarang ( game online misalnya ), permainan tradisional melibatkan banyak orang, sehingga dalam bermain, mereka bisa berbaur satu sama lain dengan baik, meskipun terkadang terjadi sedikit konflik kecil.

Petak umpet misalnya, dalam permainan petak umpet, antara orang satu dengan lainya akan bekerjasama menyembunyikan diri agar tidak ketahuan oleh penjaga saka, ketika penjaga saka mencari orang yang bersembunyi dan menemukan, maka otomatis kedua orang tersebut akan berlari untuk memegang saka terlebih dahulu ( cepat – cepatan ), ketika salah satu dari mereka terjatuh dalam berlari tadi, maka yang lainya akan ikut menolong, namun permainan tersebut juga tidak bisa terlepas dari konflik, misal ketika orang yang diketahui penjaga pertama kali ketahuan dan berlari, lalu mereka memegang saka secara bersamaan, itu bisa terjadi konflik siapa yang duluan memegang saka, namun dengan konflik tersebut kekaraban mereka justru bisa bertambah.

Namun sekarang permainan petak umpet sudah mulai jarang di mainkan oleh anak – anak jaman sekarang, itu semua tidak bisa terlepas dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seiring berkembangnya zaman, maka permainan modern mulai di gunakan oleh anak – anak jaman sekarang, Playstation misalnya, dalam permainan tersebut hanya membutuhkan dua orang untuk bisa memainkanya, bahakan satu orangpun bisa memainkanya tanpa harus mengajak orang lain untuk bermin bersama, dulu permainan playstation masih jarang penggunanya karena harganya yang mahal.

Setelah playstation teknologi berkembang kembali dengan diperkenalkanya game online, memang game online dapat dimainkan oleh banyak orang, namun mereka berinteraksi dengan dunia internet, bukan dengan dunia nyata, sehingga keakraban sesama manusia berkurang, dalam satu komuter di warnet, hanya bisa dimainkan oleh satu orang.

Namun semua itu belum berhenti di game online, sekarang dunia di gemparkan dengan berkembangnya gadget – gadget canggih seperti smartphone, dalam smartphone sudah dikemas media sosial, kamera, dan bahkan game online yang bisa dimainkan kapanpun. Ketika orang – orang beralih dari handphone yang sloganya CONNECTING PEOPLE maka dalam waktu sekejap slogan itu berubah ketika ornag – orang menggunakan smartphone, mereka menjadi lebih individualis, lebih sering terlihat didunia maya daripada di dunia nyata, kebersamaan yang dahulu menjadi keutamaan, sekarang sudah mulai ditinggalkan.

Itu baru dari segi permainan, dari segi alat rumah tangga misalnya, jaman dahulu orang orang mencuci pakaian di kali bersama- sama, namun itu semua sekarang sudah menjadi kenangan ketika mesin cuci diperkenalkan, orang  orang jadi lebih memilih mencuci dirumah sendiri daripada harus mencuci di kali bersama orang lain, bahkan ketik orang sedang malas mencuci, sekarang jasa laundry pakaian bertebaran dimana – mana,itu artinya nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan interkasi sosial antar sesama manusia pad jaman dahulu mulai ditinggalakan ketika teknologi modern diperkenalkan, memang teknologi modern itu perlu, tapi alangkah baiknya jika kita menggunakan teknologi itu dengan bijak, berbaurlah dengan sesama orang di sekitar anda, ajak mereka bicara, dan berkumpul bersama agar kita tidak menjadi orang – orang individualis. (avz15)

Laporan : Ahmad Avin Faza

Foto       : http://keffel.se/kontakt/&h=1444&w=2076&tbnid=i1JrKhCkb8meFM:&docid=Ccr-I1ETXUT6vM&hl=id&ei=nVb_VcqOGMmzuASC-YPQBg&tbm=isch&ved=0CBoQMygAMABqFQoTCIrRjLv2hsgCFckZjgodgvwAag

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun