Mungkin tak lama lagi NKRI yang berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa bakal diamandemen menjadi NKRI berdasarkan KPU Yang Maha Kuasa. Hanya KPU yang bisa menjadikan seseorang menjadi presiden sebaliknya menggagalkan seseorang menjadi presiden. KPU menggenggam nasib presiden NKRI setidaknya lima tahun sekali.
Tentu saja masih banyak warga negara Indonesia yang tidak hanya menjadikan Tuhan Yang Maha Esa sebagai hiasan konstitusi NKRI. Tetap beriman dan meyakini Tuhan Yang Maha Esa berkuasa menakdirkan seseorang menjadi presiden sekaligus juga menakdirkan seseoran gagal menjadi presiden. Tuhan selalu menggenggam nasib manusia termasuk nasib dari orang2 yang berada di balik KPU.
Mereka meyakini ketidakjujuran dan ketidakadilan KPU yang berarti melanggar larangan Tuhan Yang Maha Esa berakibat buruk terhadap orang2 di balik KPU. Terlebih lagi para pimpinan KPU yang  memutuskan kemenangan suara seseorang melalui kecurangan dan kebohongan yang begitu rapi lagi diberitakan berkali-kali. Pimpinan KPU meyakini kecurangan dan kebohongan yang terus-menerus diberitakan akan menjadi kebenaran dan kenyataan sehingga mengalahkan kejujuran dan keadilan.
Sepanjang masih ada warga negara Indonesia meyakini dan mengimani Tuhan Yang Maha Esa sepanjang itu pula Tuhan Yang Maha Esa akan memperlihatkan kekuasaannya. Ada saatnya orang2 yang melanggar larangan Nya naik menikmati kekuasaan namun akhirnya harus jatuh dari kekuasaan tanpa disangka-sangka.
Ada saatnya orang2 yang tidak melanggar larangan Nya merasakan sakitnya dan susahnya dibawah kekuasaan namun akhirnya naik menikmati kekuasaan tanpa disangka-sangka. Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki Nya dan mencabut kekuasaan dari siapa yang dikehendaki Nya. Di tangan Nya segala kekuasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H