Mohon tunggu...
Ahmad Humaidi
Ahmad Humaidi Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Mulai Menulis Dari MEDIA NOLTIGA (FMIPA UI), Sriwijaya Post, magang Kompas, Sumsel Post hingga sekarang tiada berhenti menulis... Menulis adalah amalan sholeh bagi diri dan bagi pembaca sepanjang menulis kebenaran dan melawan kebatilan.....

Selanjutnya

Tutup

Analisis

NKRI Berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa Bukan Sekadar Hiasan Bernegara

6 Mei 2019   21:59 Diperbarui: 6 Mei 2019   22:35 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mungkin tak lama lagi NKRI yang berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa bakal diamandemen menjadi NKRI berdasarkan KPU Yang Maha Kuasa. Hanya KPU yang bisa menjadikan seseorang menjadi presiden sebaliknya menggagalkan seseorang menjadi presiden. KPU menggenggam nasib presiden NKRI setidaknya lima tahun sekali.

Tentu saja masih banyak warga negara Indonesia yang tidak hanya menjadikan Tuhan Yang Maha Esa sebagai hiasan konstitusi NKRI. Tetap beriman dan meyakini Tuhan Yang Maha Esa berkuasa menakdirkan seseorang menjadi presiden sekaligus juga menakdirkan seseoran gagal menjadi presiden. Tuhan selalu menggenggam nasib manusia termasuk nasib dari orang2 yang berada di balik KPU.

Mereka meyakini ketidakjujuran dan ketidakadilan KPU yang berarti melanggar larangan Tuhan Yang Maha Esa berakibat buruk terhadap orang2 di balik KPU. Terlebih lagi para pimpinan KPU yang  memutuskan kemenangan suara seseorang melalui kecurangan dan kebohongan yang begitu rapi lagi diberitakan berkali-kali. Pimpinan KPU meyakini kecurangan dan kebohongan yang terus-menerus diberitakan akan menjadi kebenaran dan kenyataan sehingga mengalahkan kejujuran dan keadilan.

Sepanjang masih ada warga negara Indonesia meyakini dan mengimani Tuhan Yang Maha Esa sepanjang itu pula Tuhan Yang Maha Esa akan memperlihatkan kekuasaannya. Ada saatnya orang2 yang melanggar larangan Nya naik menikmati kekuasaan namun akhirnya harus jatuh dari kekuasaan tanpa disangka-sangka.

Ada saatnya orang2 yang tidak melanggar larangan Nya merasakan sakitnya dan susahnya dibawah kekuasaan namun akhirnya naik menikmati kekuasaan tanpa disangka-sangka. Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki Nya dan mencabut kekuasaan dari siapa yang dikehendaki Nya. Di tangan Nya segala kekuasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun