Saat memilih dan mencoblos capres pilihan, tidak bisa tidak Muslim memilih dan mencoblos dengan bawa2 agama. Setidak-tidaknya tercermin dari penyebutan nama Allah atau mengingat Allah ketika melakukan pencoblosan di bilik suara. Tercermin dari hanya mau menyoblos capres yang diketahuinya tidak menista agama. Sebaliknya tidak akan pernah menyoblos capres yang diketahuinya menista agama atau didukung parpol penista agama.
Bagaimanapun juga nama Allah selalu disebut-sebut Muslim ketika hendak beramal sholeh dalam semua aspek kehidupan termasuk beramal sholeh menyoblos capres yang tidak menista agama. Nama Allah juga disebut-sebut Muslim ketika menyembelih hewan korban. Bahkan dalam perang membunuh dan terbunuh juga menyebut-nyebut nama Allah sebanyak-banyaknya di antaranya "Allahu Akbar".
Kalau Muslim2 sudah bawa2 agamanya ke mana2 dan di mana2 maka kampanye memisahkan agama dari politik dengan sendirinya tenggelam dan lenyap. Yang ada justru kampanye bawa2 agama ke mana2 dan di mana2 agar selamat di dunia dan di akhirat.
Jangan tinggalkan agama dimanapun dan kemanapun. Biar Muslim2 selalu ingat Allah dan Allah mengingatnya. Kalau pun kemudian Muslim mati mendadak karena ditimpa gempa bumi, tsunami dan lumpur tanah maka kematiannya adalah kematian selagi bawa2 agama. Punya harapan mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah Maha Pengampun. Kiranya Allah membebaskan dari neraka Nya dan memasukkan dalam surga Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H