Mohon tunggu...
Ahmad Humaidi
Ahmad Humaidi Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Mulai Menulis Dari MEDIA NOLTIGA (FMIPA UI), Sriwijaya Post, magang Kompas, Sumsel Post hingga sekarang tiada berhenti menulis... Menulis adalah amalan sholeh bagi diri dan bagi pembaca sepanjang menulis kebenaran dan melawan kebatilan.....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bekas Musuh Juga Bisa Jadi Presiden RI

24 Mei 2018   21:38 Diperbarui: 24 Mei 2018   21:56 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aneh tapi nyata, negeri yang berdasarkan hukum ini ternyata juga rakyatnya bisa saja menerima presiden yang memberlakukan negara berdasarkan kekuasaan. Dalam hal ini selalu saja ada sebagian rakyat yang mendukung presiden begitu. Mestinya rakyat terlebih lagi wakil-wakil rakyat segera mengajukan penolakan, sanggahan dan impeachment terhadap presiden yang kebijakan-kebijakannya cenderung melanggar hukum, konstitusi dan UUD 1945. Bukan malah membiarkan presiden yang tindakan-tindakanya telah mengubah negara berdasarkan hukum menjadi berdasarkan kekuasaan.

Keanehan itu bisa ditelusuri dari begitu tolerannya rakyat negeri ini bersedia menerima presiden yang bekas musuhnya. Bukan musuh biasa tapi musuh bebuyutan selama ratusan tahun. Karenanya di masa-masa mendatang tidak tertutup kemungkinan rakyat negeri ini bisa saja menerima presiden berasal dari bangsa aseng, asing dan asong. Boleh jadi juga presiden berasal dari Planet Mars saking tolerannya saking tolerannya sehingga kebablasan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun