Mohon tunggu...
Ahmad Humaidi
Ahmad Humaidi Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Mulai Menulis Dari MEDIA NOLTIGA (FMIPA UI), Sriwijaya Post, magang Kompas, Sumsel Post hingga sekarang tiada berhenti menulis... Menulis adalah amalan sholeh bagi diri dan bagi pembaca sepanjang menulis kebenaran dan melawan kebatilan.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Teror Itu Buatan Manusia, Bukan Buatan Setan

24 Mei 2018   17:10 Diperbarui: 24 Mei 2018   17:19 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teror adalah kejahatan pake kekerasan dan pembunuhan. Sebaliknya kejahatan tanpa kekerasan dan pembunuhan bukanlah teror melainkan kejahatan biasa2 saja.

Asal muasal kejahatan memang berasal dari makhluk Tuhan bernama iblis atau syetan dengan motif iri hati dan dengki kepada makhluk Tuhan bernama Adam. Kejahatan syetan hanya kejahatan biasa tanpa kekerasan apalagi pembunuhan berupa bujukan, rayuan dan sumpah.

Meski tanpa kekerasan dan pembunuhan namun syetan berhasil membuat Adam melakukan kejahatan melanggar larangan Tuhannya memakan buah khuldi sehingga menganiaya dirinya sendiri. Padahal Tuhan jauh2 hari sudah mengingatkan Adam supaya jangan memakan buah khuldi karena bisa mencelakakan dirinya.

Bujukan, rayuan dan sumpah iblis secara terus-menerus berakibat kebohongan iblis seakan-akan menjadi kebenaran ketika masuk telinga Adam. "Masa sih iblis bohong khan sudah bersumpah kalau dirinya berbuat baik dan hanya menginginkan kebaikan buat Adam dengan meminta Adam untuk makan buah khudi..." Mungkin begitu hati dan pikiran Adam perihal ajakan iblis yang dilakukan dengan lemah lembut, sopan santun dan terasa masuk akal.

Adam lupa dengan larangan Tuhannya lalu makan buah khuldi. Dia melanggar larangan Tuhannya. Padahal setiap larangan Tuhannya selalu ada sanksi hukumnya yang dibayar tunai tanpa ada penundaan meski hanya sekejap saja. Terbukti tiba2 saja Adam tidak lagi berpakaian setelah melanggar larangan Tuhannya tersebut.  Malunya enggak ketulungan. Timbul penyesalan dan rasa bersalah serta kemarahan kepada iblis yang telah berhasil menjebaknya dengan rayuan.

Tapi Adam segera ingat kalau Tuhannya adalah Allah Maha Pengampun Maha Penyayang dan Penerima Taubat dari hamba2 Nya. Karenanya Adam langsung bersujud memohon ampun dan bertaubat  serta bersumpah tidak lagi melanggar larangan2 Tuhannya. Tidak akan lagi tergoda bujukan iblis yang bagaimanapun lemah lembutnya dan lagi terus-menerus. Bahkan memutuskan hubungan dengan iblis sebagai harga mati.

Allah, Tuhannya Adam mengampuni dan menerima taubat hamba2 Nya. Bahkan memuliakan  hamba Nya bernama Adam yang sebelumnya berdosa tapi kemudian bertaubat menjadi khalifah Nya di muka bumi. Begitu pula keturunan2nya.

Iblis makin iri hati dan dengki dengan Adam yang dimuliakan Allah menjadi khalifah di muka bumi. Karenanya iblis bersumpah sepanjang masa untuk menjerumuskan anak2 Adam ke dalam kubangan dosa demi dosa sebagaimana iblis berhasil membuat Adam berdosa.

Sumpah iblis pun berhasil membuat anak Adam bernama Qobil merasa iri hati dan dengki dengan Habil. Sebab Allah hanya menerima persembahan Habil yang ikhlas dan menolak persembahan Qobil yang tidak ikhlas.

Jika iri hati dan dengki iblis hanya menyebabkan Adam memakan buah khuldi tapi iri hati dan dengki Qobil menyebabkan Qobil membunuh Habil. Sebelumnya Adam hanya melakukan kejahatan2 biasa saja karena kejahatannya tidak pake kekerasan dan pembunuhan. Kini Qobil melakukan kejahatan2 luar biasa atau teror karena kejahatannya pake kekerasan dan pembunuhan.

Dengan demikian yang pertama kali melakukan teror atau kejahatan luar biasa adalah manusia bernama Qobil lalu diikuti sebagian anak keturunannya termasuk di dalamnya Zionis Israel. Kejahatan iblis hanyalah sebatas membujuk, merayu dan bersumpah.

Iri hati dan dengki iblis terhadap manusia tidak pernah ditindaklanjuti dengan kejahatan pake kekerasan dan pembunuhan. Bagaimanapun iri hatinya dan bencinya iblis terhadap manusia khususnya manusia2 teladan seperti Nabi maka kejahatan iblis tidak pernah pake kekerasan dan pembunuhan. Andalan kejahatan iblis hanyalah pake bujukan, rayuan dan bersumpah.

Hari ini dunia menyaksikan bagaimana anak2 keturunan Qobil melakukan teror di mana2 dan ke mana2. Terjadi kekerasan dan pembunuhan manusia kuat atas manusia lemah termasuk di Indonesia.

Hanya saja manusia yang melakukan teror itu justru mengkambing-hitamkan iblis atau syetan sebagai penyebab teror. Lihat saja Presiden Amerika Bush menyalahkan Iran, Irak dan Korea Utara sebagai poros syetan karena mengancam kedamaian dunia.

Dalam kenyataannya justru Amerika yang mengancam kedamaian dunia karena menjajah negeri2 Afghanistan dan Irak dengan alasan dibuat-buat. Mengancam negara2 yang berbeda pendapat atau tidak memihak Amerika dalam perang melawan terorisme. Berarti yang poros syetan bukanlah Iran, Iraq dan Korea Utara tapi Amerika itu sendiri.

Mungkin ada benarnya apa yang dikatakan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei bahwa Amerika adalah Setan yang paling dibenci sedunia.

Kalau begitu adanya asal muasal teror maka teror demi teror yang muncul di negeri ini pastilah berasal dari manusia atau sekelompok manusia yang iri hati dan dengki kayak iblias. Mereka gunakan kekerasan dan pembunuhan untuk menghabisi siapa2 yang dirihatikannya dan yang didengkinya yang dianggap sebagai lawan dan musuh politiknya.

Pikiran orang-orang iri hati dan dengki selalu berprasangka bahwa lawan dan musuh politik berpotensi menghabisi dan mengakhiri kekuasaan dirinya baik pake teror maupun pake bukan teror atau kesepakatan pemilihan yang dinamakan Pilpres.

Itu sebabnya orang-orang iri hati dan dengki cenderung menggunakan kekerasan dan pembunuhan biar kekuatan lawan dan musuh politiknya menjadi musnah dan tidak berdaya. Biar kekuasaan dirinya tetap bisa berlanjut. Kalau perlu berlanjut seumur hidupnya di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun