Mohon tunggu...
Ahud Roelyana Ken
Ahud Roelyana Ken Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bersikap lembut walau tergores sekalipun

Selanjutnya

Tutup

Politik

[Calon]Ketua Umum Baru Golkar

12 Agustus 2014   04:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:47 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dinamika golkar sudah begitu kentara pasca perpecahan dalam dukungan pemilihan presiden, dimana sebagian mendukung jusuf kalla yang notabene adalah kader golkar yang maju sebagai calon wakil presiden joko wi dodo dan jajaran pengurus yang mempunyai legalitas menabung gongnya untuk mendukung prabowo-hatta.

Mengikuti alur ceritanya saat ini golkar sedang dalam klimaksnya. Goncangan untuk melengsekan  ical bukan lagi kasak-kusuk tapi sudah disiarkan dan dikonsumsi public dengan asumsi bahwa ical telah membohongi dan gagal membawa golkar sebagai pemenang pemilu 2014. Adapun antiklimaknya adalah diturunkannya ical itu pun jika cuaca politiknya tidak berubah pasca putusan MK nanti

Dalam kondisi ini ada juga yang berusaha mencari celah dengan mendeklarasikan diri sebagai calon  ketua umum golkar. Beberapa nama muncul diantaranya MS Hidayat, Cicip S, Agung Laksono mereka semuanya punya pendukung dan pasti uang dan peluang. Tinggal bagaimana nanti kader golkar kesiapa melabuhkan pilihannya.

Sejauh ini sebagai penonton melihat bahwa kinerja dan rekam jejaklah yang mestinya menjadi rasionalisasi keterpilihan calon ketua umum golkar kedepan. Karena tentu golkar tidak ingin mengulang kejadian saat ini yang visi-misi ketua umumnya sukses dalam rencana. Hemat penulis jika disandarkan pada kinerja dan kontribusinya buat partai maka Agung Laksonolah yang bisa dibilang paling potensial dan sangat mumpuni tanpa mesti lagi dijelaskan mudahan-mudahan ini tidak keliru karena tentu banyak penilaian-penilaian yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun