Mohon tunggu...
Ahsyaf Muzakki 12
Ahsyaf Muzakki 12 Mohon Tunggu... Lainnya - guru

Segala bentuk gagasan dituangkan disini.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Laporan Observasi di Pondok Pesantren Riyadi Ul Ulum Wadda'wah

20 Mei 2024   09:23 Diperbarui: 20 Mei 2024   09:30 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Jenis-Jenis Pengembangan Produk 

Setiap perusahaan harus mempunyai strategi dalam melakukan pengembangan produk. Hal ini bertujuan agar produk yang akan dikembangkan dapat sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan konsumen yang sudah ada tetap tertarik dengan penawaran yang diberikan oleh suatu perusahaan serta menarik konsumen baru.

Menurut Kotler dan Keller (2008), strategi pengembangan produk terdapat beberapa jenis, yaitu:

  • Memperbaiki yang sudah ada. Dalam hal ini perusahaan menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi dan memperbaiki produk yang ada. Dalam menggunakan cara ini perusahaan tidak memiliki resiko besar, karena hanya akan melakukan perubahan yang menyeluruh.
  • Memperluas lini produk. Jenis pengembangan produk dilakukan perusahaan dengan cara menambah item pada lini produk yang sudah ada atau menambah lini produk baru.
  • Menambah produk yang ada. Perusahaan dalam hal ini menambah atau memberikan variasi pada produk yang telah ada dan juga memperluas segmen pasar dengan melayani berbagai macam konsumen atau pembeli yang memiliki selera yang berbeda-beda.
  • Meniru strategi pesaing. Pada cara ini perusahaan meniru kebijakan pesaing yang dianggap menguntungkan, seperti halnya penetapan harga.
  • Menambah lini produk. Biasanya perusahaan memerlukan dana besar dalam penambahan produk baru yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan lini produk yang telah ada. Karena produk yang belum pernah diproduksi sebelumnya, serta dalam hal penggunaan fasilitas-fasilitas untuk mempromosikannya memerlukan proses yang baru pula. Sedangkan menurut(Kotler, Philip dan Armstrong, 2008)

Konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menentang konsep produksi, konsep produk dan konsep penjualan. Pemikiran dasarnya terwujud pada pertengahan tahun 1950-an. Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Konsep menjual atau penjualan memusatkan perhatian pada kebutuhan penjual, konsep pemasaran pada kebutuhan pembeli.(Fitriahningsih, 2020)

Kebanyakan perusahaan tidak menerapkan konsep pemasaran sampai terpaksa oleh keadaan. Salah satu dari perkembangan berikut mungkin mendesak mereka untuk menerima konsep pemasaran:

  • Penjualan yang menurun: Saat perusahaan menderita penurunan penjualan, mereka panik dan mencari jawaban.
  • Pertumbuhan yang lambat: pertumbuhan penjualan yang lambat membuat perusahaan kalang kabut mencari pasar baru. Banyak dari perusahaan ini sadar bahwa mereka perlu memahami pemasaran untuk mengidentifikasi dan memilih peluang baru
  • Pola pembelian yang berubah: banyak perusahaan beroperasi dalam pasar yang ditandai oleh perubahan permintaan yang kuat dan terpaksa menerima tantangan tersebut.
  • Biaya pemasaran yang meningkat: Perusahaan mungkin mendapati pengeluaran mereka untuk iklan, promosi penjualan, riset pemasaran, dan pelayanan pelanggan lepas kendali.(Firmansyah, 2023)

Sebuah konsep perencanaan Intergrated Marketing  adalah mengenali nilai tambah dari perencanaan mendalam yang mengevaluasi pera strategis dari berbagai disiplin komunikasi seperti periklanan, respon langsung, sales promosi, dan hubungan masyarakat dan menggabungkannya untuk mengahasilkan dampak komunikasi yang penuh dengan kejelasan, konsisten, dan maksimal (America Association of Advertising Agencies).

"Terciptanya konsistensi pesan, intergritas kreatif, pemanfaatan media secara lebih optimal, efesiensi oprasional, penghematan biaya, dampak komunikasi yang lebih besar dan terukur, dan akuntabilitas program Marketing Communication" (Wind & Mahajan, 1997). Schulzt (1993) seorang pakar komunikasi melahirkan konsep komunikasi pemsaran terpadu yangg menggambungkan berbagai taktik Marketing Communication mulai dari advertaising, public relations, direct marketing, special event, sponsorship sampai customer service.(Tjiptono, 2008)

KELOMPOK 6

 IDENTIFIKASI PELUANG USAHA

Peluang usaha merujuk pada situasi atau kondisi di mana terdapat keadaan yang memungkinkan untuk memulai atau mengembangkan suatu usaha baru dengan potensi keberhasilan yang baik (Sanawiri & Iqbal, 2018). Menurut (Sucahyowati, 2011) pengertian peluang usaha mencakup identifikasi situasi atau kondisi yang menjanjikan keuntungan atau manfaat ekonomi bagi individu atau organisasi yang mampu memanfaatkannya secara efektif. Peluang usaha bisa muncul dari berbagai sumber, termasuk perubahan dalam pasar atau tren konsumen, perkembangan teknologi baru, perubahan dalam regulasi pemerintah, atau kebutuhan yang belum terpenuhi dalam masyarakat. Ini menciptakan celah atau kesempatan untuk menciptakan nilai tambah melalui pengembangan produk atau layanan baru, atau melalui pembaruan dalam model bisnis yang ada (Mustofa, 2023).

Pengertian peluang menurut para ahli memiliki beragam perspektif tergantung pada bidang studi atau konteksnya. Berikut adalah beberapa definisi tentang peluang menurut beberapa ahli terkenal (Pariyatman et al., 2022) :

  1. Shane dan Venkataraman: Dalam konteks kewirausahaan, Shane dan Venkataraman mendefinisikan peluang sebagai situasi di mana seseorang menemukan keadaan yang baru, belum teridentifikasi, dan belum dieksploitasi secara ekstensif, yang memungkinkan seseorang untuk memperoleh keuntungan ekonomi melalui pembentukan atau pengembangan suatu usaha.
  2. Peter Drucker: Drucker menggambarkan peluang sebagai keadaan di mana seseorang dapat memperoleh hasil yang berarti dan berbeda dengan memanfaatkan situasi yang ada, termasuk kebutuhan, keinginan, dan kekosongan pasar (Mueller & Shepherd, 2016).
  3. Howard Stevenson: Stevenson menyatakan bahwa peluang adalah suatu keadaan di mana seseorang dapat memperoleh keuntungan dengan memanfaatkan aset-aset yang ada dalam situasi yang belum dimanfaatkan sebelumnya.
  4. Gregory Dees: Menurut Dees, peluang adalah keadaan di mana terdapat ketersediaan sumber daya yang belum dimanfaatkan secara penuh untuk menciptakan nilai tambah atau memecahkan masalah tertentu (Olokundun et al., 2017).
  5. William Bygrave: Bygrave mengemukakan bahwa peluang adalah suatu kondisi di mana seseorang dapat menghasilkan nilai ekonomi yang signifikan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan dengan menangkap atau menciptakan sesuatu yang bernilai di pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun