Gagasan pemerintah kabupaten (Pemkab) menjadikan Kudus sebagai cyber city sepertinya bukanlah omongan kosong belaka. Untuk merealisasikan gagasan besar tersebut, belum lama ini, Pemkab Kudus membuat gebrakan menarik dengan mengadakan acara internetan yang melibatkan semua elemen masyarakat dalam kegiatan bertajuk “Ngenet Sehat Bareng Kang Mus.”
Kang Mus adalah sapaan akrab H. Musthofa Wardoyo selaku bupati Kudus. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Minggu 8 Mei 2011 bertempat di alun-alun kota Kudus yang juga sebagai upaya memperingati Hari Pendidikan Nasional. Dalam acara itu, kota Kudus pun kembali berhasil mendapatkan dua penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk internetan dengan peserta terbanyak dalam satu waktu dan dalam satu tempat, serta penggunaan kabel internet paling panjang (SM, 9/5/2011).
Jumlah peserta aktif internetan dengan menggunakan laptop, notebook, dan netbook di Kudus terhitung sebanyak 2.021 orang, rekor sebelumnya diraih kota Pangkal Pinang dengan jumlah 1.666 peserta. Sedangkan untuk penggunaan kabel sambungan internetan paling panjang terhitung kabel yang digunakan panjangnya yaitu 9 kilometer.
Konsep Cyber City
Sebelum kegiatan tersebut, untuk memeriahkan acara, panitia bekerjasama dengan banyak instansi juga mengadakan lomba IT Competition di semua jenjang pendidikan di kota Kudus. Tema yang diangkat dalam rangkaian lomba tersebut yaitu “Internet Sehat Untuk Pendidikan”. Kegiatan yang diadakan diantaranya adalah lomba desain web tingkat SMA, lomba blog tingkat SMP, SMA, dan tingkat Guru serta mengadakan lomba SMS Gateway tingkat mahasiswa di kabupatn Kudus. Semua kegiatan itu diadakan tidak lain adalah sebagai langkah awal dan upaya sosialisasi Kudus menuju Cyber City (kota maya).
Cyber City merupakan salah satu konsep kota modern yang pelayanan dan pengurusan segala administrasi pemerintahannya berbasis teknologi informasi. Konsep tersebut kini telah dilirik dan mulai digandrungi oleh sebagian kota-kota besar di Indonesia dan telah diterapkan dihampir seluruh kota modern di berbagai belahan dunia karena dinilai lebih praktis, efisien dan menghemat banyak waktu dan biaya.
Kegiatan dan sosialisasi Kudus menuju Cyber City dalam bentuk lainnya juga sudah pernah dilakukan Pemkab Kudus. Kegiatan itu diantaranya adalah pemberian pelatihan untuk penggunaan teknologi mulai dari pemerintahan tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten, terutama penggunaan teknologi internet.
Keinginan Pemkab untuk mewujudkan Kudus sebagai kota Cyber ini tentunya memiliki banyak alasan, harapan dan segi positif yang ingin diwujudkan. Dengan konsep Kudus Cyber City diharapkan semoga ke depan semua masyarakat, terutama pemerintahan mulai dari tingkat desa hingga tingkat kabupaten bisa menggunakan internet sebagai sarana untuk membantu berjalannya pemerintahan dan perekonomian menjadi lebih baik.
Langkah itu juga dapat menjadi salah satu alternatif cara Pemeritah Kabupaten untuk mencerdaskan masyarakat agar melek teknologi dan memberikan kemudahan pelayanan administrasi kepada warga masyarakat Kudus berbasis teknologi informasi. Dengan upaya ini diharapkan administrasi pemerintahannya semakin lancar dan semoga masyarakat kudus tidak gagap lagi dengan teknologi informasi khususnya untuk mengakses internet.
Dukungan Bersama
Gagasan tersebut kiranya patut diapresiasi oleh banyak pihak. Tanpa adanya dukungan masyarakat, kerjasama semua pihak, tindak lanjut, rencana yang matang, dan langkah konkret yang jelas, upaya merealisasikan Kudus menjadi kota Cyber kiranya akan sulit untuk diwujudkan. Untuk itu, sudah semestinya masyarakat Kudus dan semua pihak ikut mendukung program tersebut. Para guru, siswa, pegawai, swasta, masyarakat umum, dan instansi lainnya dapat diberdayakan dalam mendukung Kudus menjadi Cyber City.