Mohon tunggu...
Ahsin Kama123
Ahsin Kama123 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya orangnya ekstrofet Hobi saya jajan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa itu empati dalam komunikasi?

3 Januari 2025   23:21 Diperbarui: 3 Januari 2025   23:20 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Terkadang sentuhan seseorang merupakan sebuah alat yang sangat kuat dalam berempati, seperti pelukan ketika sedih atau tepukan di pundak ketika berhasil menyelesaikan presentasi juga merupakan alat untuk berempati. Sedangkan kenyamanan emosional dapat dikatakan seperti dua contoh sebelumnya yaitu, mendengarkan dan juga memberikan masukan. Melalui kedua hal tersebut, seseorang dapat merasakan kenyamanan yang kita tawarkan jika kita melakukannya dengan tulus. Ingat, selalu lakukan sesuatu dengan tulus.

4. Memvalidasi Pengalaman dan Perasaan

Di zaman yang modern ini kita mungkin sering mendengar banyaknya orang yang ingin divalidasi. Tapi apakah kita mengetahui apakah arti sebenarnya dari validasi? Menurut KBBI, validasi sendiri berarti pengesahan, pengujian kebenaran atas sesuatu. Namun, validasi pengalaman memiliki artian bahwa kita mempercayai dan menyetujui bahwa apa yang dialami seseorang itu benar dan konkret. Seperti yang sebelumnya dibahas bahwa manusia adalah makhluk sosial, dan salah satu ciri dari manusia sebagai makhluk sosial adalah kita cenderung suka mencari kenyamanan dari orang lain. 

Ketika kita mendengarkan dan memvalidasi apa yang terjadi pada seseorang berarti bisa dibilang kita telah menerima mereka. Sebagai seseorang yang berempati, kita bisa menerima mereka dengan merasakan apa yang orang tersebut rasakan dan kemudian sama-sama merasakan beban yang ditanggungnya. Tentu saja ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, terlebih untuk merasakan beban yang dirasakan oleh orang lain bisa dibilang butuh upaya yang cukup besar. Namun, ketika kita mencoba untuk memvalidasi pengalaman atau memvalidasi orang itu sendiri (tentunya dalam hal positif) kita dapat menjadi orang yang lebih pengertian dan tentu saja itu merupakan hal yang baik.

berkomunikasi dengan menggunakan empati dan menjadi bentuk untuk meningkatkan nilai dan kepekaan diri kita. Dengan demikian, jika memahami orang lain kita bisa menjadi seorang leader yang baik dan meningkatkan kualitas diri sendiri untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun