Hirup nafasku masih panjang
Setiap hari laju kendaraan menerjang
Selayang pandang tiga kota terjumpai
Semerbak asap kendaraan industri silih berganti
Bincang ramai siswa di madrasah
Lapang jiwa kian tersenyum indah
Mengabdi, mendidik dan menjadi tauladan
Sampai ikhlas tak mencukupi sebuah tagihan
Deru tangis kehidupan begitu menanyakan sampai kapan.Â
Hirup nafasku masih panjang
Ingin menyudahi masa lajang
Mengocek kantung berisi bahan jaitan
Semoga menjadi awal kebaikan
Tak perlu risau dengan keadaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!