Mohon tunggu...
NABILA AHSANUN NADYA
NABILA AHSANUN NADYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa yang aktif dalam dunia broadcasting

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Seni Berkomunikasi dalam Menyampaikan Pesan Keagamaan

25 Juni 2024   17:14 Diperbarui: 25 Juni 2024   17:17 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Retorika dakwah adalah seni berbicara di depan umum untuk menyampaikan pesan keagamaan dengan tujuan menarik perhatian dan memengaruhi pendengar agar mengikuti ajaran Islam. Retorika ini penting karena mampu membuat pesan dakwah kebih menarik dengan membantu dai menyampaikan pesan dakwah dengan cara yang atraktif, menarik, dan estetik. Ceramah yang disampaikan dengan baik akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh mad'u (pendengar).

Memberikan bobot pada ceramah dengan mewajibkan dai menggunakan bahasa baku, data, dan hasil riset dalam ceramahnya, sehingga ceramah menjadi berbobot dan informatif. Hal ini sejalan dengan mad'u yang semakin rasional dan kritis dalam menerima informasi. Menjadikan pesan dakwah lebih informatif, persuasif, dan rekreatif yang bertujuan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang informatif, persuasif, dan rekreatif. Dengan demikian, pesan dakwah seperti akidah, syariah, dan akhlak akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh mad'u.

Membantu dai mempraktikkan pathos, logos, dan ethos. Pathos adalah kemampuan dai untuk membangkitkan emosi mad'u. Logos adalah kemampuan dai untuk menyampaikan argumen logis dan meyakinkan. Ethos adalah kemampuan dai untuk membangun kepercayaan mad'u terhadapnya. Ketiga jenis retorika ini meningkatkan performa dai dan mendorong respons positif dari mad'u.

Menjangkau mad'u online dengan memperkenalkan komunikasi nonverbal, seperti gerakan tubuh dan bahasa tubuh, dalam berdakwah. Hal ini memungkinkan dai untuk berdakwah melalui perangkat digital dan menjangkau mad'u online.

Memberikan tahapan berdakwah yang jelas dengan menyediakan lima tahapan pidato yang dapat digunakan dalam berdakwah yaitu dengan penemuan mencari ide dan materi dakwah, menyusun materi dakwah dengan rapi dan logis, memilih gaya bahasa yang sesuai dengan mad'u, menghafal dan memahami materi dakwah, dan menyampaikan materi dakwah dengan baik dan menarik. Lima tahapan ini membantu dai dalam menyusun dan menyampaikan dakwah dengan efektif.

Perbedaan retorika dakwah dan dakwah retorika ialah, retorika dakwah menggunakan retorika untuk menyampaikan pesan dakwah dengan baik dan efektif. Tujuannya adalah untuk menyebarkan ajaran Islam dan membantu manusia di dunia dan akhirat. Sedangkan dakwah retorika hanya mementingkan keindahan dan kehebatan penyampaian, tanpa memperhatikan isi dakwah. Tujuannya untuk mencapai tujuan tertentu, seperti politik, ekonomi, atau gengsi sosial.

Retorika dakwah adalah alat yang penting untuk menyampaikan pesan keagamaan dengan cara yang menarik, informatif, dan persuasif. Namun, dai harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam dakwah retorika yang hanya mementingkan keindahan penyampaian tanpa memperhatikan isi dakwah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun