Murottal pagi diawali dengan pembacaan aqidatul awam. Kebetulan setiap Hari Kamis setelah murottal selesai dilanjutkan dengan Pembacaan Tahlil bersama. Petugas pemimpin tahlil kelas 9H yaitu M Andika. Dengan diawali tawassul dan dilanjut dengan bacaan kalimat kalimat thoyibah urutan tahlil. Lalu do'a ia serahkan ke temannya.
Meja tempat mengaji Kitab Taisirul Kholaq yang dilaksanakan setiap Kamis sudah disiapkan. Bu Masilkhatul Latifah telah siap memberikan materi. Beliau duduk di kursi ngaji kitab. Ia tempatkan kitab di atas meja depannya. Dibukanya kitab Taisirul Kholaq, salam pembuka ia lakukan. Dengan suaranya ia kondisikan siswa mengikuti pengajian dengan seksama. Siswa dimintanya membuka kitab masing dan memaknai sesuai yang Bu Mas bacakan.
Tema yang Bu Mas sampaikan mengenai DHOLIM. Menurut dia berdasarkan Kitab Taisirul Kholaq bahwa dholim adalah melanggar sesuatu yg telah ditentukan, baik mengurangi/menambah. Mengurangi ketaatan termasuk dholim. Ada dua pembagian dholim. Pertama dholim pada diri sendiri. Â contoh tidak mengikuti Sholat Dhuhur berjamaah bagi siswa karena madrasah sudah membuat tata tertib. Ini termasuk dholim, pulang sebelum waktunya juga termasuk dholim.
Bu Maslihakh menyarankan agar kita selalu membaca kalimat thoyiba "lailahailla anta subhanaka inni kuntu minadhdhlomiin". Ini kita lakukan sebagai bentuk penyesalan karena telah melakukan kedholiman pada diri sendiri.
Kedholiman kedua, dholim pada orang lain. Contoh pada lingkungan, pada tetangga, pada tamu, suka ghibah, dan adu domba. Dholim pada lingkungan bisa berupa tidak menjaga kebersihan lingkungan, merusak taman madrasah, dan tidak membuang sampah pada tempatnya. Dholim pada tetangga misalkan memutar musik dengan keras yang mengganggu tetangga yang lagi istirahat. Menyebar berita bohong/hoax tentang kejelekan tetangga. Termasuk ghibah dan mengadu domba tetangga. Dalam suatu hadist, Bu Mas membacakan yang artinya Rasullullah bersabda bahwa nanti di hari kiamat orang dholim wajahnya hitam. Hitam karena sering menyebar kehitaman/kejelekan orang lain.
Kedholiman di tempat kerja sangat menjadikan seretnya kinerja. Kinerja semua civitas madrasah menjadi terganggu oleh berita bohong/gosip, saling curiga, asal bapak suka, kurang harmonis, dan kurang adanya kerjamasama. Termasuk adanya saling gembos.
Semoga hal-hal negatif tersebut bisa terhindarkan dan menjauh dari civitas madrasah. Kita harus saling bekerja sama dan sama sama bekerja menuju madrasah yang hebat bermartabat mandiri berprestasi.