banyak rumput ilalang tersangkut di mainan perahu Andri. Rupanya ada orang lagi buang rumput-rumput ilalang ke sungai hasil dari membersihkan halamannya.Â
Rumput yang tersangkut lumayan banyak yang berakibat mainan kapal Andri hampir rusak tertarik kekuatan rumput dan derasnya air sungai. Andri mencoba menarik tali kapalnya dibantu Agus, tapi talinya malah putus dan mainan kapal Andri hanyut rumput.
Kejadian putusnya mainan kapal tersebut membuat raut wajah Andri sedikit mengkerut. Agus mencoba menenangkan agar Andri merelakannya. Mereka berdua pulang ke rumah masing-masing karena hampir dua jam lebih mainan di sungai.
Perjalanan mereka menuju rumah bersamaan dengan Darma pulang dari ngenet. Mereka berpapasan pas di gang dekat rumah Andri. Darma yang melihat mereka berdua berjalan di gang segera mengencangkan mengayuh sepedanya agar bisa bertemu.
"Hai Dri dari mana kau? Tanya Darma yang lagi memelankan mengayuh sepedanya. "Oooo kamu Dar", kata Andri melihat Darma di belakangya.
"Dari maian kapal-kapalan di sungai itu lho Dar", jawab Andri.
Darma turun dari sepedanya. Ia menuntun sepedanya berjalan bersama Andri dan Agus.Â
"Lha kamu dari mana Dar? Tanya Agus.
"Itu barusan ngenet mencari sekolah lanjutan, aku ingin mencari sekolah yang berada di lingkungan pesantren", jawab Darma.
Darma ingin melanjutkan sekolah sambil nyantri. Ia mencari informasi di internet agar bisa mengetahu mana sekolah yang berada di lingkungan pesantren. Tentunya yang ia harapkan sekolah dan pondoknya memiliki kualitas unggul. Keunggulan yang mencakup akhlak dan ilmunya.Â
Hal itu juga yang diharapkan oleh bapaknya. Bapaknya Darma mengharapkan agar ia bisa nyantri sambil sekolah. Bapaknya bekerja sebagai sopir pengantar paket antar daerah yang berangkat pagi pulang malam.Â
Pekerjaan Bapaknya, membuat pertemuan Darma dengannya sangat terbatas. Darma tinggal bersama bapak dan adik laki-lakinya, karena ibunya telah wafat setahun yang lalu.Â
Pertemuan yang terbatas antara Darma dengan bapaknya ditambah perkembangan pergaulan yang semakin mengkhawatirkan membuat bapaknya menginginkan Darma melanjutkan sekolah di lingkungan pondok. Lalu bagaimana dengan adiknya?
Adiknya Darma untuk sementara diikutnya ke neneknya yang tinggal di sebelah rumahnya.Â
"Gimana hasil ngenetnya? Tanya Andri penasaran.
"Alhamdulillah sudah dapat, tapi agak lumayan jauh", jawab Darma. "Nanti aja ke rumahku, kita cerita banyak", lanjut Darma.
Darma kembali mengayuh sepedanya. Andri dan Agus berjalan menuju rumah masing-masing. Andri sampai di rumahnya, ia ketuk pintu. Pintu rumahnya terkunci dan Andri tidak membawa kunci cadangan. Ia melihat lewat celah jendela barangkali kuncinya diletakkan di bawahnya.
Andri mencobaÂ
Salam Literasi
Cak Ahsan (Guru IPA MTsN 2 Jombang, PP Darul Ulum Rejoso Peterongan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H