Semakin malam, ruang PKM berukuran 5x6 meter makin sesak dipenuhi peserta diskusi sebanyak 38 orang. Mereka bertambah antusias ketika Rukardi menjelaskan mengenai  latar belakang terbentuknya jugun ianfu. Banyak dari peserta diskusi berebut mengajukan pertanyaan.
Rukardi bercerita bahwa kala itu tentara Jepang banyak yang terserang penyakit kelamin. Aso, dokter yang dikirim dari Jepang menyarankan untuk mendirikan tempat pelacuran khusus. Usul Aso direalisassikan tahun 1973. Rukardi juga menayangkan fasilitas rumah bordil untuk tentara di barak-barak militer Japang yang biasa disebut Ian-joe. Di sana para jugun ianfu mengalami kekerasan seksual. Para peserta diskusi bergidik ngeri ketika di layar ditampilkan alat pengecek kesehatan kelamin perempuan yang biasa disebut cocor bebek. Alat berbentuk lonjong dengan panjang sekitar 10cm, cara gunanya ialah dimasukan ke lubang kelamin perempuan.
Banyak peserta diskusi menyampaikan rasa kesal terhadap pemerintah Jepang, pula rasa sesal sebab korban jugun ianfu tak mendapat perlindungan bearti dari pemerintah. Priyo, seorang guru MTS dari Kudus menyayangkan buku-buku sejarah yang digunakan di lingkup sekolah. Sejarah menjadi kabur dan dikaburkan, salah satunya ialah persoalan jugun ianfu ini. Ia mengharapkan para guru untuk "melek" sejarah, bisa dilakukan dengan membaca buku sastra, misalnya karya-karya Pram.
Diskusi yang berakhir pukul 23.00 WIB, merucut pada bahsan tentang kelanjutan perjuangan menuntut keadilan untuk korban jugun ianfu. Akankah mereka menemui titik terang atau tidak. Rukardi mengatakan tersebut dirasa sulit, karena kasus yang masuk pelanggaran HAM ini bisa dikatakan sejarah yang kabur. Waktu kian berjalan, para korban jugun ianfu kian tua dan satu-per-satu dari mereka, saksi mata sejarah, akan mati.Â
Telah dimuat di Kompas, 28 April 2015
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI