Perundingan Bilateral dan Multilateral: Negara-negara yang memiliki senjata nuklir terlibat dalam perundingan bilateral dan multilateral untuk mengurangi stok senjata nuklir mereka. Contoh dari perjanjian ini adalah Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START) antara Amerika Serikat dan Rusia, yang mengatur pengurangan senjata nuklir strategis mereka.
Inisiatif Pengurangan Senjata Nuklir: Beberapa inisiatif pengurangan senjata nuklir telah diluncurkan oleh negara-negara dan organisasi internasional. Misalnya, "Global Zero" adalah gerakan internasional yang bertujuan untuk menghapus semua senjata nuklir di dunia.
Program Non-Proliferasi dan Inspeksi: Program-program internasional seperti Agensi Energi Atom Internasional (IAEA) melakukan inspeksi dan pemantauan terhadap negara-negara yang memiliki program nuklir. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir dan memastikan penggunaan energi nuklir hanya untuk tujuan damai.
Kampanye dan Kesadaran Masyarakat: Kampanye dan gerakan masyarakat sipil berperan penting dalam mengadvokasi penghapusan senjata nuklir. Organisasi seperti ICAN (International Campaign to Abolish Nuclear Weapons) telah berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang bahaya senjata nuklir dan memperjuangkan penghapusan mereka.
Pendidikan dan Diplomasi: Pendidikan dan diplomasi menjadi kunci dalam mempromosikan pemahaman tentang dampak negatif senjata nuklir dan membangun kesepahaman antara negara-negara untuk mencapai pengurangan senjata nuklir.
Harus dicatat bahwa penghapusan senjata nuklir adalah proses yang kompleks dan menantang. Perbedaan kepentingan dan ketegangan antara negara-negara pemilik senjata nuklir dapat menghambat kemajuan. Namun, upaya yang dilakukan di berbagai tingkatan tetap berfokus pada mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir dan mengurangi risiko penggunaannya dalam konflik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H