"Zal, menurut mu apa yang tidak bisa dilakukan Tuhan ?". Pertanyaan mengejutkan dari teman kos sewaktu kuliah dulu. Â Entah karena kehabisan topik pembicaraan, di hari yang sudah gelap dan listrik tidak kunjung nyala juga, sehingga pertanyaan itu meluncur begitu saja.
"Tidak ada !" jawab ku tegas.
"ayolah , Tuhan itu tidak bisa ingkar janji, tidak bisa berbohong, tidak bisa  apa  lagi yah.. "
"oke lah ".
Aku segera mengalihkan pembicaraan, tidak tertarik saat itu dan ada perasaan risih melanjutkannya karena kami yang memang beda keyakinan.
***
Tuhan Maha Kuasa ! Itu lah yang terbesit di pikiran ku saat pertanyaan tadi di ajukan. Tuhan tidak bisa berbohong, Tuhan tidak bisa ingkar janji, ya karena memang seperti itulah sifatNya. Terlihat saling bertentangan, tapi tentu tidak seperti itu adanya.
Hanya berbagi pandangan, ,tanpa pendidikan secara khusus atau pun berkosultasi tentang ini.
- Manusia makan dan minum, tanpa itu manusia mati.
Tuhan tidak makan dan minum. Bukan berarti ketidakmampuan Tuhan untuk makan/ minum, tapi lebih menyatakan KeagunganNya. Tanpa makan dan minum, Tuhan tidak mati.
Jika Tuhan makan dan minum, apa bedanya dengan manusia ?
- Manusia kawin dan punya anak, tanpa itu manusia punah.
Tuhan tidak punya anak. Bukan berarti ketidakmampuan Tuhan untuk punya anak, tapi lebih menyatakan keagunganNya. Tanpa anak, Tuhan tidak punah.Jika Tuhan punya anak, apa bedanya dengan manusia ?
Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha Esa,
Allah tempat meminta segala sesuatu,
Dia tiada beranak dan tiada diperanakkan,
Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.
(QS: 112.1-4)
Tuhan Maha Kuasa. Bisa melakukan apa saja tapi tidak keluar dari konsep Ketuhanan itu sendiri. Tentu bukan bermaksud membatas - batasi, dan Konsep Ketuhanan itu juga tidak dibuat begitu saja. Dari Kitab Suci kita bisa mempelajari seperti apa Tuhan itu. Kitab suci menurut pemahaman saya adalah Kalam/ Firman Tuhan yang dibukukan. Mungkin berbeda dengan Kitab suci agama lain. Beda kitab suci mungkin beda juga konsep Ketuhanannya. Saya hanya berpatokan pada Al Quran, di mana saya sebagai muslim wajib mengimaninya. Dan saya mohon ma'af jika ada yang tidak berkenan dengan tulisan ini. Sekali lagi hanya berbagi pandangan saja.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H