Mohon tunggu...
Agung Dwi
Agung Dwi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pengagum liberalisme, dan pecinta fiksi misteri.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Album The Stage (2016)-Avenged Sevenfold

16 November 2016   20:58 Diperbarui: 16 November 2016   21:01 4493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya tak bisa banyak menulis tentang lagu ini, jika dikatakan dengan satu kata, saya akan memilih kata, variatif! (8,5/10)

11. Exist (15:41)

Apa yang dikhawatirkan jika mendengar sebuah lagu dengan durasi diatas 10 menit? Bosan. Saya sedikit terbiasa mendengarkan lagu-lagu berdurasi panjang seperti beberapa lagu dari embahnyaprogressive metal, Dream Theater, atau band asal negeri sendiri dengan genre yang cenderung sama, Ballerina. Mereka banyak menelurkan karya dengan durasi panjang, belasan bahkan puluhan menit. Saya masih ingat bagaimana saya terkagum dengan aransemen lagu Save Me di album A7x tahun 2010 lalu, Nightmare. Lagu itupun berdurasi cukup panjang, sangat menghentak, ekspresif, dan melelahkan tentu. Seperti halnya lagu-lagu dengan durasi dewa yang lain, Exist punya intro instrumen yang sangat panjang sebelum vokal masuk dan bergabung dalam lagu, 7 menit! Artinya separuh awal lagu lebih mendekati sebuah instrumental musik. Tak banyak lagi yang bisa diceritakan dari lagu ini, karena saya sudah menceritakannya di awal, menghentak, ekspresif, dan melelahkan. Yang sedikit saya sayangkan adalah, mengapa ditaruh di tracklistpaling ujung, saya akan lebih suka mendengar lagu ini di pertengahan album, katakanlah sebelum lagu Angels, pasti terasa lebih dinamis. FYI,konon suara narasi di akhir lagu merupakan suara dari Neil deGrasse Tyson, seorang kosmologis berkebangsaan Amerika. (8,5/10)

Nama besar Avenged sempat dipertanyakan di kalangan penggemarnya sendiri, lantaran album Hail to The King dinilai kurang ‘meledak’, terutama dari sisi drum. Sepertinya internal band pun menyadari hal itu sehingga ‘mengganti’ drumer lamanya dengan Brooks Wackermann. Overall,album ini sangat menghibur bagi saya, jadi obat mujarab setelah kecewa dengan album yang lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun