Mohon tunggu...
ahnafsulkaan
ahnafsulkaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa teknik elektro Universitas Islam Sultan Agung

Seorang mahasiswa teknik elektro yang pernah menempuh pendidikan SMP/MTs dan MA/SMA di pondok pesantren. Seorang yang cenderung tidak banyak bicara, namun tetap suka ngobrol santai.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pendakwah dan Penjual Es Teh: Pancasila Sebagai Pandangan Hidup dan Problem-solving

30 Desember 2024   18:59 Diperbarui: 30 Desember 2024   18:59 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sila kedua menuntut perlakuan yang adil dan beradab terhadap sesama. Mengolok-olok atau merendahkan orang lain bertentangan dengan prinsip ini. Setiap individu hendaknya memanusiakan manusia, tanpa memandang status sosial atau profesi.

3. Persatuan Indonesia

Sila ketiga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tindakan yang dapat memecah belah atau menimbulkan perpecahan harus dihindari. Dalam konteks ini, menghormati perbedaan dan menjaga kerukunan antarwarga menjadi sangat penting.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Sila keempat menekankan pentingnya musyawarah dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. Dalam menyelesaikan konflik atau permasalahan, dialog dan bermusyawarah secara kekeluargaan menjadi kunci untuk mencapai mufakat.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima menuntut adanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Setiap individu berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan kesempatan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan. Menghargai profesi setiap orang dalam masyarakat merupakan wujud nyata dari penerapan sila ini.

Dalam kasus ini, kita sebagai gen-Z harus pintar menanggapi dan menjadikannya sebuah pelajaran. Penerapan nilai-nilai Pancasila dapat menjadi solusi untuk mencegah terjadinya tindakan yang merendahkan martabat orang lain. Dengan mengedepankan sikap saling menghormati, adil, dan beradab, konflik semacam ini dapat dihindari.

Tentunya penting bagi tokoh masyarakat dan pemimpin untuk menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Sebagai figur publik, ucapan dan tindakan mereka memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat. Oleh karena itu, menjaga integritas dan konsistensi dalam perilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila menjadi sangat penting dan krusial.

Pancasila juga dapat berperan sebagai kerangka problem-solving dalam menghadapi berbagai tantangan di era digital dan globalisasi. Prinsip musyawarah untuk mufakat, misalnya, dapat diterapkan melalui teknologi komunikasi yang memungkinkan partisipasi lebih luas dari masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Forum daring dan diskusi online dapat membantu menciptakan konsensus yang lebih luas dalam menyelesaikan masalah.

Sebagai penutup, kasus M dan penjual es teh menjadi pembelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup dan kerangka dalam menyelesaikan masalah, kita dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis dan saling menghormati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun