Ditulis oleh: Ahnaf Sultana Arkaan
Dosen pengampu: Dr. Hj. Ira Alia Maerani, SH., MH
Assalamualaikum WR. WB
Hai! para gen-Z, beberapa waktu lalu ada kasus viral yang melibatkan seorang pendakwah terkenal Indonesia, dengan inisial panggilan M, dengan seorang penjual es teh berinisial S. M menjadi sorotan publik setelah mengolok-olok S dalam acara sebuah acara di Magelang. Dalam interaksinya, M menggunakan kata-kata yang merendahkan S, yaitu dengan menyebutnya “goblok”.
Tindakan ini tentunya menuai kritik luas dari masyarakat dan tokoh agama. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegur M dan mengingatkannya untuk lebih berhati-hati dalam bercanda, mengingat posisinya sebagai utusan khusus presiden.
Menanggapi kritik tersebut, M segera meminta maaf kepada S dan masyarakat. Ia mengunjungi kediaman S untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung. Permintaan maaf ini diterima dengan baik oleh S, yang sebelumnya bekerja sebagai tukang kayu sebelum beralih profesi menjadi penjual es teh.
Dalam kejadian ini, penerapan nilai-nilai pancasila sebagai pandangan hidup dan problem-solving sangat penting. pancasila
Kejadian ini menyoroti pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup dan solusi dalam menghadapi permasalahan sosial. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mengandung lima sila yang dapat menjadi pedoman dalam berperilaku dan menyelesaikan konflik.
1. Ketuhanan yang Maha Esa
Sila pertama menekankan pentingnya keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam konteks ini, setiap individu diharapkan untuk menjaga ucapan dan tindakan agar sesuai dengan ajaran agama, yang mengajarkan tentang beretika terhadap sesama manusia.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab