3. Sistem Bagi Hasil: Sebagai alternatif dari riba dan bunga, ekonomi Islam mendorong sistem bagi hasil, di mana keuntungan dan risiko dibagi antara pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi. Ini menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan saling menguntungkan.
4. Pemberdayaan Ekonomi: Dengan menghindari riba, ekonomi Islam berfokus pada pemberdayaan individu dan komunitas. Ini mendorong investasi dalam proyek-proyek produktif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Riba dan bunga dalam konteks makroekonomi Islam memiliki implikasi yang signifikan terhadap sistem keuangan dan ekonomi. Memahami perbedaan antara keduanya dan dampaknya dapat membantu kita untuk lebih menghargai prinsip-prinsip keadilan dan keseimbangan dalam transaksi ekonomi. Dengan menghindari praktik riba dan bunga, kita dapat menciptakan sistem keuangan yang lebih adil dan berkelanjutan, sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H