Mohon tunggu...
Ahnaf Dentaa
Ahnaf Dentaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa yang sedang berjuang di semester akhir. bercita cita menjadi musisi dan salah satu penggemar tim sepakbola manchester united

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Turut Aktif, Mahasiswa KKN Undip Terlibat dalam Promosi Desa Sugihan dengan Membuat Profil Desa

10 Februari 2024   03:10 Diperbarui: 10 Februari 2024   03:19 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukoharjo(01/02). "Profil Desa" adalah buku yang memperkenalkan pembaca pada kehidupan dan potensi yang ada di berbagai desa di seluruh dunia. Buku ini merupakan hasil penelitian dan dokumentasi yang mendalam tentang beragam aspek kehidupan desa, mulai dari budaya, ekonomi, sosial, hingga lingkungan. Setiap bab dalam buku ini menyoroti Desa Sugihan secara khusus, memberikan gambaran yang komprehensif tentang karakteristiknya, sejarahnya, serta perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Pembaca akan diajak untuk menjelajahi kehidupan sehari-hari masyarakat desa, melihat bagaimana mereka mengelola sumber daya alam, mempraktikkan tradisi dan kebiasaan, serta berinteraksi dalam komunitas mereka. 

Buku "Profil Desa Sugihan" lahir dari upaya untuk mendokumentasikan kehidupan dan potensi  yang ada di Desa Sugihan, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah memiliki cerita sejarah yang cukup menarik. Wilayah Desa Sugihan tak jauh dari pusat kota Sukoharjo. 

Nama Desa Sugihan di Bendosari, Sukoharjo berasal dari bahasa Jawa yakni sugih yang bermakna kaya. Konon, sebagian besar masyarakat yang menetap di Desa Sugihan memiliki harta melimpah. Mereka membangun rumah besar dan membeli perhiasan emas yang disimpan di kamar. Dahulu, wilayah Desa Sugihan masih berupa hutan belantara dan hamparan tanah yang ditumbuhi semak belukar. Belum ada masyarakat yang mendirikan rumah di Desa Sugihan lantaran wilayah itu hanya ditumbuhi pohon-pohon tinggi dan besar. 

Wilayah Desa Sugihan di Bendosari, Sukoharjo terdiri dari tujuh dusun yaitu Cendono, Dalangan, Ngemplak, Ngowan, Daplangu, Siring, dan Sugihan. Jumlah penduduk di Desa Sugihan sekitar 6.000 jiwa. Wilayah utara berbatasan dengan Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, sedangkan wilayah selatan berbatasan dengan Desa Toriyo, Kecamatan Bendosari, wilayah timur berbatasan dengan Desa Mertan Kecamatan Bendosari dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Sidorejo. 

Namun, dengan adanya tekanan dari perubahan zaman dan modernisasi, Desa Sugihan juga menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan iklim, penurunan kesejahteraan ekonomi, dan masalah-masalah sosial yang muncul akibat interaksi dengan dunia luar. 

Buku ini menjadi sebuah usaha untuk memahami secara mendalam kehidupan masyarakat Desa Sugihan, melalui pengamatan langsung, wawancara, dan dokumentasi foto yang menyeluruh. Dengan memperkenalkan pembaca pada kehidupan sehari-hari, tradisi, dan potensi yang dimiliki oleh Desa Sugihan, diharapkan buku ini dapat memberikan inspirasi dan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga keberagaman budaya dan keberlanjutan lingkungan di desa-desa terpencil di seluruh dunia.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Masyarakat Desa Sugihan dikenal ramah dan berkecimpung dalam berbagai sektor ekonomi. Mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari pertanian, terutama pertanian padi, yang menjadi sumber pendapatan utama. Namun, ada juga yang bekerja di sektor perdagangan, industri kreatif, dan jasa.

Kehidupan sosial di Desa Sugihan masih sangat menjunjung tinggi budaya Jawa. Gotong royong serta tolong menolong antar warga masih sangat tinggi di Desa Sugihan. Karang Taruna di Desa Sugihan juga masih sangat aktif. Ketua Karang Taruna Permata Saudara Dayat kebetulan adalah pengusaha sound sistem sehingga jika ada acara seperti khitan hingga pernikahan Karang Taruna Desa Sugihan selalu siap sedia membantu kelancaran acara. 

Desa Sugihan juga memiliki potensi kebudayaan berupa gamelan dan sindenan. SD di Desa Sugihan mengadakan ekskul karawitan dengan tujuan melestarikan budaya Jawa. Desa Sugihan juga memiliki beberapa nama Sinden yang sudah ikut serta dalam pagelaran bersama Dalang kondang seperti Ibu Sri Tumpuk dan Ibu Kanti. Dengan masih dilestarikannya kebudayaan Jawa, Desa Sugihan memiliki potensi besar dalam pengembangan kebudayaan terutama kebudayaan Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun