Mohon tunggu...
Raihan Ahmil Rizki
Raihan Ahmil Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bandung, 14 Februari 2000

Mahasiswa PPG UPI 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menemukan Kodrat dan Kesenangan dalam Pembelajaran Matematika

7 Desember 2023   20:05 Diperbarui: 7 Desember 2023   20:20 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran dengan Pendekatan Budaya dalam Upaya Melestarikan Warisan

Satu aspek yang memukau dalam materi ini adalah peran budaya dalam pembelajaran. Saya melihat potensi besar untuk memasukkan pendekatan budaya dalam pengajaran matematika, terutama di daerah dengan kekayaan budaya yang luar biasa.

Saya berencana untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam konteks matematika. Melalui cerita, lagu, dan aktivitas yang mencerminkan budaya setempat, siswa akan tidak hanya memahami konsep matematika tetapi juga merasa terhubung dengan warisan budaya mereka. Ini bukan hanya tentang pembelajaran matematika, tetapi juga tentang melestarikan dan memperkuat identitas budaya siswa.

Pembelajaran dengan Keterlibatan Lingkungan Sekolah dan Sekitarnya untuk Memenuhi Kebutuhan Zaman

Materi ini memberikan pemahaman yang dalam tentang pentingnya melibatkan lingkungan sekolah dan sekitarnya dalam pembelajaran. Saya berencana untuk menjembatani antara kelas dan dunia luar, mengajak lingkungan sekitar sebagai mitra dalam pendidikan.

Melalui proyek-proyek kolaboratif, kerjasama dengan bisnis lokal, dan inisiatif yang melibatkan komunitas, siswa akan mendapatkan pengalaman langsung dengan aplikasi matematika di kehidupan nyata. Saya percaya bahwa dengan cara ini, mereka tidak hanya akan memahami relevansi matematika dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat bersiap menghadapi kebutuhan zaman yang terus berubah.

Kesimpulan

Materi "Perjalanan Pendidikan Nasional" telah membuka mata saya terhadap potensi transformasi dalam pengajaran matematika. Refleksi ini bukan hanya tentang perubahan metode pengajaran tetapi juga tentang menciptakan lingkungan di mana setiap siswa dapat menemukan kodrat mereka, merasakan kegembiraan dalam pembelajaran matematika, dan terlibat aktif dalam pengembangan diri mereka. Melalui pendekatan ini, saya yakin bahwa kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya mahir dalam matematika tetapi juga siap menghadapi kompleksitas dunia dengan keberanian dan kreativitas yang mereka peroleh dalam perjalanan pendidikan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun