Fatona (51) warga desa Pintu Air, Kecamatan  Pangkalan Susu, dalam orasinya menerangkan, jika kondisi tempat tinggalnya kini bak seperti neraka yang mengancam akan kesehatan dan ekonomi penghidupannya.
Profesinya sebagai petani sawah dan sang suami peternak tambak udang mati arang, sebab, hasilnya tidak lagi menguntungkan melainkan sebaliknya merugi.
"Sejak beroperasi PLTU di Pangkalan Susu hasil panen sawah dan tambaknya berkurang, ekonomi kami kian sulit. Tambak itu biasanya dalam kurun waktu 2 sampai 3 bulan panen menghasilkan ratusan kilogram udang, namun sekarang hanya 20 kilogram," keluhnya.
"Kekmana ya, saya juga petani kebun, selain padi juga tanam cabai. Cuma dari hasil panen cabai itu dulunya bisa dipetik menghasilkan dalam seminggu minimal seminggu sekali bisa memenuhi kebutuhan belanja rumah saya. Sekarang ini, kondisinya antara hidup dan mati, daunnya rontok. Kalau padi itu lebih gampang tumbang," ucap Ibu Fatona menceritakannya lagi.
Merujuk peristiwa itu, dari hasil riset yang dijelaskan Yayasan Srikandi Lestari menunjukkan bahwa fenomena itu disebut hujan asam yang memberikan dampak buruk pada lahan pertanian termasuk lahan tambak.
Tiga Kandidat Capres Minim Membahas Krisis Iklim
Direktur Yayasan Srikandi Lestari, Mimi Surbakti menyebutkan bahwa 3 kandidat calon presiden pada pemilu 2024 saat ini masih minim membicarakan isu krisis iklim.
Padahal, isu krisis iklim merupakan isu global yang harusnya menjadi wacana bagi ketiga calon presiden apabila ingin berkuasa di Indonesia.
" Para calon pemimpin ini harusnya menghentikan pola pemimpin lama yang kecanduan batubara  dan harus memulai mengurangi emisi dari PLTU batubara ya g telah terbukti merugikan bagi kesehatan dan kesejahteraan warga sekitar beroperasinya PLTU batubara," ujarnya.
"Pemimpin Indonesia yang baru harus fokus pada pembangunan pembangkitan energi yang adil dan berkelanjutan. Energi yang mensejahterahkan dan tidak lagi meracuni anak-anak," kata Mimi Surbakti.
Pada aksi Power Up ini, selain membentang spanduk penolakan, poster, juga dilakukan aksi pembagian bola-bola tanah bibit tanaman hias mulai dari bunga tekang, gambas dan cabai.Â