Mohon tunggu...
Ahmed Zidan Saputra
Ahmed Zidan Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Thales dan Pemikirannya Tentang Asal Muasal Alam Semesta Tercipta

23 Desember 2024   12:55 Diperbarui: 23 Desember 2024   12:55 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Thales adalah seorang filsuf dan ilmuwan Yunani Kuno yang lahir di kota Miletus (sekarang di wilayah Turki modern) sekitar tahun 624 SM dan meninggal sekitar tahun 546 SM. Ia dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Orang Bijak Yunani (Seven Sages) dan sering disebut sebagai filsuf pertama dalam sejarah filsafat Barat. Thales dikenal karena pemikirannya yang mencoba menjelaskan fenomena alam secara rasional tanpa mengandalkan mitologi atau kepercayaan agama.

Perlu kita ketahui bahwa Thales juga adalah seorang ahli matematika, astronomi, dan geometri. Ia terkenal dengan pencipta teorema Thales dalam geometri yang menjadi dasar banyak konsep dalam matematika modern. Selain itu sebagai seorang astronom, ia memprediksi gerhana matahari total pada tahun 585 SM, yang dianggap sebagai salah satu pencapaian ilmiahnya.

Thales adalah orang pertama yang menjelaskan fenomena alam tanpa mengandalkan dewa-dewa atau mitologi. Ini menjadi awal dari tradisi filsafat dan ilmu pengetahuan Barat. Thales percaya bahwa alam semesta diatur oleh prinsip-prinsip tertentu yang dapat dipahami oleh akal manusia (arche). Pemikiran Thales membuka jalan bagi filsafat naturalisme, di mana alam dipelajari berdasarkan hukum-hukum rasional dan empiris, bukan mitos atau kepercayaan supernatural.

Thales merupakan tokoh pertama yang menjelaskan teori rasional tentang asal-usul alam (kosmos). Ia berpendapat bahwa air adalah elemen dasar atau prinsip utama (arche) dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Menurutnya, semua hal yang ada berasal dari air, hidup karena air, dan akan kembali menjadi air.

Berdasarkan pengalaman empirisnya Thales mengamati bahwa air adalah elemen penting dalam kehidupan. Tumbuhan, hewan, dan manusia memerlukan air untuk bertahan hidup. Menurutnya air dapat berubah wujud menjadi cair, padat (es), atau gas (uap). Ini menunjukkan bahwa air bersifat fleksibel dan dapat menjadi bentuk lain. Thales melihat bahwa segala sesuatu yang hidup memiliki kelembapan. Oleh karena itu, ia menganggap bahwa air adalah sumber utama kehidupan.

Sampai dengan hari ini Thales dikenal sebagai filsuf pertama di dunia atau filsuf pertama dari Yunani Kuno dan memberikan sebuah ilmu pengetahuan baru yang dapat merubah cara berpikir manusia kala itu yang berdampak sampai dengan hari ini. Walaupun dia tidak pernah menulis buku, namun sejarah dan pemikirannya dapat ditemui dalam buku yang ditulis oleh muridnya yaitu Anaximander.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun