Mohon tunggu...
Abdullah Medy
Abdullah Medy Mohon Tunggu... -

It's me

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berusaha, Berdo'a & Bercermin

25 Januari 2012   00:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:29 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Alkisah seorang bocah yang sedang dalam perjalanan melewati pegunungan dan lembah bersama sang Ayah, tersandung sebuah batu dan terjatuh, "aduhhhhhh!" demikian jeritnya memecah heningnya suasana pegunungan. Tiba-tiba saja si Bocah ini terkejut mendengar suara yang terdengar dari kejauhan, sama persis menirukan apa yang telah dia ucapkan "aduhhhhhh".

Keingintahuan membuatnya berteriak lagi "Hey, siapa kau?" tak lama kemudian jawaban yang sama dia terima "Hey, siapa kau?" . Sedemikian kesalnya si anak mengetahui suaranya yang selalu ditirukan hingga dia kembali berseru, " Pengecut kamu!" Tapi kejadian pertama terulang lagi, si bocah terkejut dengan suara yang datang dari jauh sana membalasnya dengan umpatan serupa. Si bocah menjadi putus asa, dia pun bertanya ,"Ayah..apa yang terjadi?"

Dengan penuh kearifan Sang Ayah tersenyum,"Anakku...coba perhatikan". Lelaki itupun berteriak dengan keras," Saya kagum padamu". Suara di kejauhanpun menjawabnya, "Saya kagum padamu". Dan sekali lagi Sang Ayah berteriak,"Kamu sangat hebat". Dan suara itupun menjawab,"Kamu sangat hebat".

Si Bocah menjadi sangat keheranan, meski demikian dia masih juga belum mengerti. Sang Ayah yang bijak menjelaskan,"Suara itu adalah GEMA, tetapi itulah sesungguhnya KEHIDUPAN."

Kehidupan memberikan umpan balik atas semua yang kita ucapkan dan lakukan.Kehidupan adalah pantuan dari setiap tindakan kita. Bila kita ingin mendapatkan banyak cinta di dunia ini maka ciptakan cinta itu di hati kita. Bila kita ingin dihargai atas hasil kerja kita maka hargai hasil kerja orang lain. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kita berikan kepadanya. Jadi ingatlah bahwa hidup bukanlah kebetulan saja tapi dia adalah sebuah bayangan diri kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun