Mohon tunggu...
Ahmed Rassel
Ahmed Rassel Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hanya anak biasa yg berasal dari pelosok

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Artificial Intelligence dalam Bahasa Inggris

10 Juli 2024   16:15 Diperbarui: 10 Juli 2024   16:36 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


oleh Ahmed Rassel

"Artificial intelligence is the future, not only for Russia but for all humankind. It comes with colossal opportunities, but also threats that are difficult to predict. Whoever becomes the leader in this sphere will become the ruler of the world." -Elon Musk

pengantar Pengajaran Bahasa Inggris menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti sebab bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang diajarkan di Indonesia. Urgensi penelitian ini dilatarbelakangi beberapa kesulitan yang dihadapi oleh para pembelajar Bahasa Inggris mencakup penguasaan Bahasa itu sendiri. Di sisi lain, pengajar Bahasa Inggris juga kesulitan memilih media pembelajaran yang cocok sebab kebanyakan mahasiswa belum menguasai Bahasa Inggris itu sendiri. Dengan demikian, pengajaran Bahasa Inggris memiliki peranan yang sangat penting bagi pengajar dan juga pembelajar Bahasa Inggris. Di sisi pengajar, mereka harus berpikir kreatif untuk menampilkan dan menginformasikan materi pembelajaran Bahasa Inggris kepada pembelajar Bahasa. Di sisi pembelajar Bahasa Inggris, pengajaran Bahasa Inggris perlu mereka pahami dengan serius sebab hak itu berkaitan dengan meningkatkan kemampuan mereka dalam pemahaman kemampuan Bahasa Inggris, seperti menulis, mendengarkan, membaca dan berbicara dengan menggunakan Bahasa Inggris (Hyland, 2022; Singh et al., 2021; Weel & Mangen, 2022; Ylmaz et al., 2020).Potensi kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi, inovasi, dan kualitas hidup manusia adalah luar biasa, Dengan demikian, penting bagi kita untuk memahami dan mempersiapkan diri terhadap implikasi yang kompleks dari perkembangan kecerdasan buatan ini. 

Bagaimana kita mengelola dan mengarahkan kemajuan teknologi ini akan menentukan masa depan manusia dan peradaban kita secara keseluruhan. Saat ini jelas AI berguna bagi proses pembelajaran,apalagi dalam proses pembelajaran bahasa inggris, Keterampilan dalam menulis sebuah teks berbahasa Inggris sangatlah diperlukan mahasiswa mengingat mereka memerlukan skill ini untuk keperluan studi maupun kebutuhan kerja. Dalam pengajaran Bahasa Inggris, khususnya keterampilan menulis, mahasiswa diajarkan tentang bagaimana cara membuat sebuah komposisi tulisan berbahasa Inggris dengan memperhatikan grammar, spelling, style, word choice, dan aspek penulisan lainnya. Setelah komposisi tulisan sudah dihasilkan, untuk mempermudah penilaian kualitas tulisan, mahasiswa diperkenalkan pada sebuah language service berbasis online bernama Paperrater. Paperrater ini diharapkan mampu membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan menulis berbahasa Inggris secara mandiri. Language service ini mampu memberikan feedback dan grade atas tulisan yang dihasilkan dalam hitungan detik. 

Akan tetapi, Paperrater sebagai salah satu Artificial Intelligence selain memiliki kelebihan, juga memiliki kekurangan. Kekurangan inilah yang perlu disampaikan dosen kepada mahasiswa supaya mereka mampu memaksimalkan penggunaan Paperrater ini. Bagaimanapun juga Paperrater adalah ciptaan manusia, sehingga kecerdasan manusia atau kecerdasan alamiah tetap diperlukan dalam penggunaan Artificial intelligence. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggabungan Artificial Intelligence dengan kecerdasan alamiah dalam pembelajaran keterampilan menulis Bahasa Inggris. Secara detail, penulis akan membahas beberapa hal mengenai penerapan AI terhadap proses pembelajaran bahasa inggris. Terkait itu, ada tiga artikel ilmiah sebagai "alat bantu" guna menelisik ketiga ihwal tadi. Pertama, artikel "Penggabungan Artificial Intelligence dan Kecerdasan Alami dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Inggris" (2019) Chyntia Heru Woro Prastiwi,dkk.kedua artikel "Persepsi pengajar dan pembelajar bahasa inggris terhadap penggunaan artificial intelligence (AI) untuk literary writing" (2024) Ririn Pratiwi Suharto dan Andi Reza Maulana.Ketiga artikel "artificial intelligence application dalam pembelajaran speaking: persepsi dan solusi" (2023) Suci Suciati dkk.

Berikutnya tulisan ini akan diisi dengan saran-saran seputar penggunaan AI dalam proses pembelajaran bahasa inggris Kelak, diharapkan beberapa saran itu dapat diwujudkan di tiap-tiap sekolah, termasuk SD,SMP,SMA, dan PTN serta instansi lainnya, sehingga AI dapat digunakan secara baik dan benar, dan mampu membantu penggunanya di kemudian hari. Artificial Intelligence and Human Intelligence dalam pendidikan bahasa inggris. Pendidikan tinggi atau tingkat universitas telah menempatkan mahasiswa sebagai pusat pembelajaran dan pengajaran. Mahasiswa dituntut untuk memiliki kemandirian belajar dengan cara melibatkan mereka secara langsung dalam pembelajaran. 

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh para dosen pengajar bahasa adalah bagaimana membantu mahasiswa untuk bertanggung jawab atas proses belajar mereka sendiri. Scarlet and Szabo (2000) menyimpulkan bahwa mencetak seorang pembelajar yang mandiri (an autonomous learner) harus memiliki menempuh tahapan: meningkatkan kesadaran mahasiswa, mengubah sikapnya, dan mentransfer peranannya. Sedangkan Dornyei (2001) menambahkan bahwa technology-based approach dapat mendorong kemandirian belajar mahasiswa. 

Xhaferi (2011) mengungkapkan bahwa interaksi antara manusia dengan AI merupakan salah satu solusi atau kolaborasi untuk membantu manusia di dunia. Dengan demikian, teknologi pada AI harus dimanfaatkan dalam pendidikan tingkat universitas karena dapat memotivasi mahasiswa maupun dosen untuk lebih terlibat secara aktif pada proses pengajaran dan pembelajaran yang difokuskan pada tercapainya kemandirian belajar. Kelley et al. (2016) mengeluarkan istilah a cyborg as "a crossbreed of a human and a machine" atau perpaduan antara manusia dan mesin. AI berperan penting dalam pendidikan level universitas karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu: 1. Lebih powerful dan lebih bermanfaat 2. Meningkatkan interfaces 3. Menyelesaikan masalah karena dapat mendiagnosa dan memberikan hasil secara detail dalam hitungan detik 4. Lebih baik dalam menghandle informasi 5. Mengkonversi informasi menjadi pengetahuan Selanjutnya, penelitian oleh Rezaei dan Ahmadabadi (2018) yang berjudul "The effect of using Artificial Intelligence as a tutoring system on speaking skills" menunjukkan bahwa penggunaan teknologi Artificial Intelligence dalam pembelajaran speaking dapat membantu siswa dalam memperbaiki kemampuan speaking mereka.Pada tahun 2022 telah dilakukannya penelitian oleh Suciati dkk. Dengan subjeknya yaitu mahasiswa dari program studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) angkatan 2022, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Kudus. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa TBI kelas A yang berjumlah 31 mahasiswa.Adapun hal yang diangkat dalam penelitian itu adalah problem dan alternatif mahasiswa tentang pemanfaatan Artificial Intelligence Application dalam pembelajaran speaking di perguruan tinggi.

Pratiwi suharto dkk(2024). juga telah melakukan penelitian dalam bentuk pengisian kuesioner dengan judul Persepsi Pengajar Bahasa Inggris Terhadap Penggunaan Artificial Intelligence (AI) Untuk Literary Writing. Subjek penelitian sebanyak 24 orang yang terbagi menjadi 4 orang yang berasal dari pengajar Bahasa Inggris, dan 20 orang yang berasal dari pembelajar Bahasa Inggris. Sumber data diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada pengajar dan pembelajar Bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk pembelajaran Literary Writing dilihat dari persepsi pengajar dan pembelajar Bahasa Inggris.Ada 5 pernyataan dalam kuesioner tersebut,5 diantaranya yaitu: 1. Artificial Intelligence (AI) membantu pengajar Bahasa Inggris untuk menyiapkan rencana pembelajaran satu semester. 2. Artificial Intelligence (AI) membantu pengajar Bahasa Inggris untuk menyiapkan materi Pembelajaran. 3. Artificial Intelligence (AI) membantu pengajar Bahasa Inggris untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif dan atraktif. 4. Artificial Intelligence (AI) membantu pengajar Bahasa Inggris untuk mengevaluasi hasil belajar Literary Writing. 5. Artificial Intelligence (AI) memudahkan pekerjaan pengajar Bahasa Inggris selama perkuliahan Literary Writing. 

Dilengkapi pula dengan 5 keterangan yaitu: STS: Sangat Tidak Setuju TS: Tidak Setuju N: Netral S: Setuju SS: Sangat Setuju Persepsi pengajar Bahasa Inggris terhadap penggunaan Artificial Intelligence (AI) ditampilkan ke dalam lima pernyataan. Lima pernyataan tersebut mendapatkan respons yang berbeda dari responden. Selanjutnya, hasil respons dari responden dijelaskan sebagai bahan analisis. Berdasarkan pernyataan pertama terkait "Artificial Intelligence (AI) membantu pengajar Bahasa Inggris untuk menyiapkan rencana pembelajaran satu semester", terdapat 1 responden yang menyatakan tidak setuju, 1 responden yang menyatakan setuju dan 2 responden yang menyatakan sangat setuju. Hal itu menunjukkan bahwa penggunaan AI juga memberikan respons yang positif terhadap pengajar Bahasa Inggris. Mereka terbantu untuk menyelesaikan Rencana Pembelajaran Semester tentang Literary Writing. Di sisi lain, terdapat respons negatif dari responden yaitu AI tidak mampu membantu pengajar Bahasa Inggris dalam menyelesaikan RPS. Hal itu terkait dengan penyusunan RPS memang tidak bisa digantikan dengan teknologi apa pun, dimana harus dilakukan oleh pengajar yang bersangkutan. Pada pernyataan kedua terkait "Artificial Intelligence (AI) membantu pengajar Bahasa Inggris untuk menyiapkan materi pembelajaran" terdapat respons yang berbeda. Terdapat 1 responden menyatakan tidak setuju, 2 responden yang menyatakan setuju dan 1 responden yang menyatakan sangat setuju. Berdasarkan respons tersebut, respons positif terlihat dari penggunaan AI untuk materi pembelajaran yaitu topik-topik yang disampaikan untuk materi Literary Writing. 

Selain itu, respons negatif juga muncul pada pernyataan ini dimana peran pengajar Bahasa Inggris yang utama untuk mengembangkan materi perkuliahan secara kreatif dan inovatif sesuai dengan perkembangan jaman. Pada pernyataan tentang "Artificial Intelligence (AI) membantu pengajar Bahasa Inggris untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif dan atraktif" terdapat 2 responden yang menyatakan setuju dan 2 responden yang menyatakan sangat setuju. Pada pernyataan ini respons positif muncul bahwa penggunaan AI memberikan kontribusi dalam kegiatan pembelajaran. Pengajar Bahasa Inggris memanfaatkan beberapa penggunaan AI untuk menyampaikan materi pembelajaran. Dengan demikian, materi yang disampaikan menjadi menarik perhatian pembelajar Bahasa Inggris. Pernyataan keempat tentang "Artificial Intelligence (AI) membantu pengajar Bahasa Inggris untuk mengevaluasi hasil belajar Literary Writing" terdapat 1 responden yang menyatakan netral, 2 responden yang menyatakan setuju dan 1 responden yang menyatakan sangat setuju. Pernyataan tersebut menunjukkan respons positif dimana penggunaan AI membantu pengajar Bahasa Inggris untuk mengevaluasi tugas mahasiswa, seperti pengecekan kalimat mahasiswa menggunakan AI dapat dilakukan dengan cepat dan menghemat waktu dalam proses penilaian. 

Pernyataan tentang "Artificial Intelligence (AI) memudahkan pekerjaan pengajar Bahasa Inggris selama perkuliahan Literary Writing" juga mendapatkan respons yang beragam dari pengajar Bahasa. 1 responden yang menyatakan netral, 2 responden yang menyatakan setuju dan 1 responden yang menyatakan sangat setuju. Hal itu menunjukkan respons positif dari pengajar bahwa pada kenyataannya AI memang memberikan banyak manfaat dalam pengajaran Bahasa Inggris, khususnya mata kuliah Literary Writing.Pratiwi suharto (2024). Penerapan Artificial Intelligence dalam pendidikan bahasa inggris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Artificial Intelligence (AI) membantu pengajar Bahasa Inggris untuk menyiapkan rencana dan materi pembelajaran, menciptakan suasana belajar yang interaktif dan atraktif, serta mengevaluasi hasil belajar Literary Writing. Selanjutnya, penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) bagi pembelajar Bahasa Inggris berguna untuk mengembangkan ide dan meningkatkan kemampuan menulis, memperbaiki kesalahan tata Bahasa Inggris, serta memperkaya kosakata Bahasa Inggris.Pratiwi suharto dkk(2024). Teknologi informasi berkembang sangat pesat. Institusi pendidikan memanfaatkan teknologi untuk tujuan akademik (Bajcsy, 2002 dan Gikas & Grant, 2013). Kurikulum pembelajaran juga disesuaikan dengan kegiatan belajar yang bersifat virtual (Haley & Brown, 2021) dan menggunakan teknologi (Rashid et al., 2021). Salah satunya adalah dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang ternyata memiliki dampak luar biasa secara pedagogis (Garg & Sharma, 2020) meskipun AI meningkat drastis di beberapa tahun terakhir (Poslavska, 2018 dan Nordrum, 2017). Sebagian mahasiswa menyambut baik penggunaan aplikasi AI dalam pembelajaran speaking. 

Hal ini mungkin karena teknologi AI dapat membantu mahasiswa dalam melacak dan mengidentifikasi kesalahan pengucapan, memberikan umpan balik yang lebih cepat, serta menyediakan sumber daya tambahan untuk mendukung pembelajaran speaking. Namun, ada juga kemungkinan bahwa sebagian mahasiswa mungkin merasa tidak nyaman atau khawatir tentang penggunaan teknologi AI dalam pembelajaran mereka, terutama jika mereka merasa bahwa teknologi tersebut dapat menggantikan peran guru dan interaksi manusia yang sebenarnya. Dalam hal ini, penting untuk mempertimbangkan ekspektasi dan preferensi individu mahasiswa dalam penggunaan aplikasi AI dalam pembelajaran speaking. AI dapat memberikan umpan balik langsung terhadap pronunciation dan intonasi saat berbicara. Ini sangat membantu untuk memperbaiki kesalahan dalam pengucapan dan intonasi yang dapat mempengaruhi pemahaman orang lain. Mahasiswa juga memperoleh evaluasi cepat dan akurat terhadap kemampuan berbicara mereka sehingga dapat mengetahui titik lemah mereka dan berfokus pada area yang perlu ditingkatkan. Selain itu, AI juga dapat memberikan latihan speaking yang terus menerus dengan skenario yang berbeda-beda, sehingga mahasiswa bisa terbiasa berbicara dalam berbagai situasi. AI juga dapat membantu memperkaya kosakata mahasiswa dengan memberikan contoh kalimat dalam berbagai konteks, sehingga mahasiswa dapat memahami lebih baik bagaimana menggunakan kata-kata tersebut dalam percakapan sehari-hari. Dalam pembelajaran speaking, AI dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk memperbaiki kemampuan berbicara mereka, meningkatkan kepercayaan diri, dan memperluas kosakata mereka dalam berbahasa Inggris. Selanjutnya, ada beberapa problem atau tantangan yang dihadapi mahasiswa. Pertama yaitu kurangnya interaksi sosial. Ketika mahasiswa menggunakan aplikasi AI dalam pembelajaran speaking, kemungkinan besar mereka akan berinteraksi dengan program tersebut daripada bertanya kepada seorang teman atau guru. Hal ini dapat membatasi interaksi sosial di antara individu dan bahkan dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang lain secara face-to-face.Suciati dkk (2022). Paperrater sebagai Artificial Intelligence cukup membantu mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan menulis teks berbahasa Inggris. 

Language service ini mampu memberikan feedback dan grade atas kualitas tulisan hanya dalam hitungan detik. Akan tetapi, mahasiswa juga perlu dibekali dengan kecerdasan alamiah terkait dengan grammar, transitional phrase, word choice, dan spelling. Tidak semua feedback yang diberikan Paperrater harus dilakukan pembetulan karena ada juga feedback yang perlu diabaikan. Pembekalan pengetahuan bisa dilakukan sebelum penggunaan Paperrater, akan tetapi bisa juga diberikan setelah penggunaan Paperrater yang berupa review hasil tulisan mahasiswa. Dosen perlu memberikan kecerdasan alamiah tentang high quality of written text beserta mengenalkan online language service yang bermanfaat bagi pengembangan kemampuan menulis teks berbahasa Inggris kepada mahasiswa. Beberapa saran yang perlu diperhatikan adalah terkait problem atau tantangan yang dirasakan mahasiswa meliputi enam hal, yaitu kurangnya interaksi sosial, ketergantungan pada teknologi, kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai situasi, kurangnya umpan balik yang tepat, kurangnya emosi dalam pembelajaran, serta ketersediaan materi.Saran berikutnya yaitu, alternatif yang diharapkan mahasiswa dalam pembelajaran speaking dengan memanfaatkan AI adalah adanya materi yang ada di AI dengan materi yang ada di Rencana Pembelajaran Semester (RPS) atau adanya buku speaking yang memuat materi dengan pemanfaatan AI. Namun tentunya terdapat sisi negatif dari penggunaan Artificial Intelligence (AI) yaitu ketergantungan yang membatasi kreativitas dan kemampuan berpikir kritis bagi pembelajar Bahasa Inggris. Dengan demikian, pengajar Bahasa Inggris harus mengawasi penggunaan Artificial Intelligence (AI) ketika dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun