Ayat ini menyebutkan istighfar dalam bentuk perintah. Artinya istighfar itu merupakan perintah  wajib bagi setiap umat manusia terutama bagi orang yang telah melakukan perbuatan salah dan dosa.
Kemudian dalam Surat An-Nisa Ayat 110 disebutkan :
Artinya: Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ayat ini memberikan penjelasan kepada kita bahwa setiap orang yang ber-istighfar atau memohon ampunan kepada Allah pasti Alloh akan mengampuninya.
Berarti, istighfar merupakan hal besar dan sangat penting bagi Alloh SWT. Mengingat pentingnya keberadaan"istighfar" tersebut, ada tiga washiat (perkataan penting) dari Nabi Muhammad SAW, Sayyidina Hasan (Cucu Nabi), dan Sayyidina Ali menantu Nabi Muhammad SAW sekaligus Ayah Sayyidina Hasan).
Pertama, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda :
Artinya : Demi Allah sesungguhnya saya memohon ampun dan bertobat kepada Allah lebih dari 70 kali setiap hari.
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang Ma'sum, Â dilindungi dari perbuatan dosa baik dosa besar maupun dosa kecil, bahkan sudah dijamin oleh Allah masuk surga, ternyata beliau masih merasa bersalah dan memohon ampun kepada Allah SWT. Setidaknya dalam sehari beliau memohon ampunan dan taubat tidak kurang dari 70 kali.
Lantas bagaimanakah dengan kita, yang tidak ma'sum tapi justru penuh dosa dan kita belum tahu nasibnya kelak di akhirat? Mestinya lebih banyak dari Nabi Muhammad SAW.
Kedua, Sayyidina Hasan RA berkata : perbanyaklah istighfar di rumahmu, di meja makanmu, di jalan-jalan, di pasar-pasar, di majelis-majelis, di forum-forum, dan di manapun kalian berada, karena kamu sekalian tidak tahu kapan ampunan itu diturunkan oleh Alloh.
Dalam hal ini Sayyidina Ali RA, berpesan kepada kita semua untuk selalu beristighfar dimana pun dan kapan pun kita berada. Karena hal itulah yang memungkinkan kita mendapatkan Ampunan dari Alloh SWT.