Ada sebuah cerita dari masa kecilku
yang tak pernah banyak orang tahu
kisah silam, kasih seorang Ibu
perjuangannya membesarkanku.
Ingin kutitipkan salam pada semesta
ketika pagi kembali pada hidup
yang fana ini. Aku ingin, sekali lagi
menenun bahagia bersamanya. Di dekap waktu
tanpa merasa takut, bersama tak dimiliki
Kelak, ketika usia telah usai
biarkan aku kembali mengingat
bahwa cintamu tak pernah takut layu
Di kelopak matanya
kutemukan teduh yang bersimpuh
pada Tuhan di sepanjang waktu.
Cinta yang tak pernah usai
dan kasih yang tak pernah selesai
Darimu aku belajar, bagaimana seharunya
cinta ditabahkan dan berjuang tak mengenal kata
sia-sia. Semoga kelak, cintamu merengkuhku
dengan kelapangan dadaku. Tak menggerutu pada Tuhan
sebab ego tak mudah ditenangkan.
Ibu ... Terima kasih kuucapkan
sampai nanti ketika pulang adalah pilihan
di kota ini aku masih memupuk cita-cita dan mimpi
dibaluti doa-doamu.
Sampai jumpa, diujung batas pelabuhan kota
ketika senyum merekah dari wajahmu
dan aku kembali pada pelukanmu.
Ahmed Fauzy Hawi | Yogyakarta, 03 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H