Ada kawan-kawan kita (muslim) yang sibuk dengan memberi 'fatwa' jaga mulutmu!! STOP hubungan sex bukan sunah rosul. bagi saya baca cukup menarik. namun, penjelasan penulis STOP tersebut malah menjadi sebuah larangan. itu masalahnya...
hadits dari (H.R. An-Nasa’i) itu yang mendekati dari sunah rosul. kata "ightasala"
penulis STOP ini ingin mengungkapkan dalam argumentasinya karena :
1. 'sunah Rosul' menjadi bahan candaan yang tidak senonoh. yang dipahami sebagai identitas Rosul dengan sex.
(saya atau bahkan umat islam tidak berfikir ingin mengolok2/mencoreng Rosululloh saw dengan kata tersebut. logikanya
malam jumat = sex + sunah Rosul + hahaha... Apakah itu candaan yg mengolok2?, bagi saya tidak seperti itu.)
apakah sy salah jika saya bilang seperti ini, "eh bro...ente ga sunah rosul mlm(jumat) ini, hahaha.." apa bisa dihukumi mengejek rosululloh? sang penulis STOP ini malah mengatakan DOSA BESAR. didalam argumentasi itu malah meluas kepada musuh2 islam dsb.(waduhhh....)
2. argumentasi "memandikan tidak sama dengan mengggauli". (sepertinya, penulis STOP harus sedikit baca kitab Balagoh, contoh alquran "lamastumun nisa" itu diartikan berhubungan sex atau menyentuh wanita saja?) alquran/hadits memiliki tingkatan bahasa yang berbeda dengan bahasa budaya, sastra, apalagi bahasa akademis dll.
3. argumentasi bahwa rosul itu "menjelaskan dan bukan melakukan" itu lemah. karena tidak mungkin rasululloh tidak melakukan 'hubungan' (dimalam jumat khususya sampai tertera hadits tesebut), bagi saya kita harus meyakini hadits tersebut sebagai sunnah, agar mendapat pahala sunah beliau.
bagi saya itu pernyataan tentang 'STOP' itu bukan sunah rosul adalah argumentasi 'drama seri'(terlalu mendramatisir penuh kecurigaan) karena intepretasi hadits tersebut mengarah kepada 'berhubungan layaknya suami istri' sebagaimana sebagian pendapat para ulama.
apabila 'Sunah Rosul' itu diungkpakan sebagai ejekan yang ditujukan kepada Rasululloh itu menjadi dosa besar, tapi apabila mengatakan itu karena diyakini hadits sunnah atau karena cinta kepada rasululloh, maka kita mendapatkan pahala.
Â
Kesimpulan,
- mengatakan berhubungan 'sunah rosul' dimalam jumat itu tidak diartikan sebagai sesuatu yang tidak senonoh.
- candaan/guyonan 'sunah rosul' itu adalah bagian dari ekspresi seseorang tanpa ada unsur mengolok2 maka tidak berdosa.
- ungkapan hadits tentang 'igtasala' itu sebagian ulama berpendapat 'berhubungan suami istri' dimalam jumat / jumat.
- apabila mengatakan 'sunah Rosul' itu untuk bahan ejekan kepada Rasululloh, maka dihukumi dosa besar.
- Dan apabila  sebaliknya, ucapan 'sunah rosul' karena ingin mendapatkan pahala sunah dan rasa cinta kepada Rosul, maka ia mendapatkan pahala sunah
jadi START malam jumat, dan yakini bahwa itu sunnah, agar mendapat pahala. dan HIDUPKAN sunah-sunah lain karena KITA CINTA SUNAH ROSULULLOH...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H