Jangan Pernah Meremehkan Kekuatan Racun Para Geeks
[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Para Geeks Nissan Juke yang tergabung dalam NJIA (Sumber foto: di sini) "][/caption]
Apa ciri khas utama jika para Geeks (pecandu) berkumpul? Salah-satunya adalah saling meracuni. Tanyakan saja pada komunitas-komunitas Geeks yang tersebar di Indonesia. Misalnya seperti komunitas fotografi, komunitas sepeda dan komunitas lainnya. Istilah 'racun' pasti sudah akrab di telinga mereka. Tentu bukan dalam arti sebenarnya, namun arti racun itu mengandaikan saling mempengaruhi terhadap sesama anggota komunitas. Tujuannya adalah agar semua anggota komunitas mendapatkan pengetahuan yang sama akan hal yang dicandunya. Lalu setelah mendapat pengetahuan yang sama, masing-masing anggota berhak meng-update, meng-upgrade dan memodifikasi barang 'candu' miliknya.
Geeks sendiri merupakan istilah yang merujuk pada seseorang yang sangat suka akan sesuatu berbentuk barang. Saking sukanya, ia rela menjadi pecandu untuk mengurusi barang tersebut. Dengan kalimat lain, Geeks adalah seseorang yang bersemangat (mempunyai passion) akan hobinya. Tadi telah disebutkan, contohnya seperti komunitas hobi fotografi dan lain-lain. Nah berbicara mengenai hobi kaitannya dengan istilah Geeks, pada hari Minggu (21/10) berkumpul para pecandu mobil crossover Nissan Juke di Taman Budaya, Sentul City, Bogor. Para pecandu Juke itu sendiri bernama Nissan Juke Indonesia Association (NJIA). "Selamat datang di acara Nissan Juke Indonesia Association First Anniversary," papar Kenia Gusnaeni selaku MC ketika membuka acara kumpul-kumpul ini.
Para anggota NJIA layak disebut pecandu (Geeks) karena di antara mereka sendiri saling meracuni. "Biasanya saling meracuni dilakukan pada saat kegiatan rutin. Ya seperti kopdar kecil-kecilan. Di situ (pada saat kopdar - pen) masing-masing dari kita jadi tahu apa saja yang harus dimodif dari Nissan Juke," kata Alvin, salah-satu pendiri NJIA, ketika ditanya event apa yang sering dilakukan para pencandu Juke. Lalu Alvin juga menerangkan, bagaimana NJIA terbentuk yang dimulai dari lima orang hingga saat ini anggotanya sudah hampir mendekati 600 orang. "Para anggota lain, mengenal komunitas kita lalu minta bergabung melalui group Facebook dan Twitter," katanya kepada MC.
[caption id="attachment_212798" align="aligncenter" width="640" caption="Tiga orang pendiri NJIA sedang menerangkan sejarah komunitasnya"][/caption]
"Sebagian besar suka modelnya," jawab Yongki, anggota NJIA, kepada penulis saat ditanya kenapa para anggota NJIA sangat menggandrungi Nissan Juke. Memang tepat kalau sebagian besar dari mereka menyukai model Juke ini. Hal ini disebabkan secara keseluruhan desain Nissan Juke bernuansa crossover. Crossover sendiri adalah desain mobil yang menggabungkan corak SUV dengan MVP. "Kalau saya sendiri suka Juke lebih karena saya sering menggunakan merk Nissan dar tahun 90. Powernya yang saya suka dari kelebihan mobil-mobil Nissan," lanjut Yongki kepada penulis.
Ajang Temu Kangen
Acara JukeDay sendiri (sebutan informal untuk perhelatan Nissan Juke Indonesia Association First Anniversary), diisi dengan rangkaian agenda. Awal hajatan dibuka dengan dua sambutan dari Andrei Wishnu, ketua NJIA, dan Kintaro Izumeda, Presiden direktur PT Nissan Motor Indonesia. "Tanpa anda semua, komunitas Nissan Juke tidak akan sebesar ini," tutur Kintaro dalam sambutannya. Setelah itu, acara berlanjut ke pemotongan tumpeng dalam rangka menyambut ulang tahun pertama NJIA.
[caption id="attachment_212800" align="aligncenter" width="640" caption="Andrei Wishnu, ketua NJIA bersama MC, Kenia Gusnaeni"]
Selepas prosesi potong nasi Tumpeng, acara berlanjut dengan presentasi "Eco And Fun Driving" yang disampaikan oleh Caraka Heru Prabowo dari Indonesia Defensive Driving Center (IDDC). "presentasi ini penting bagi pengemudi untuk menghemat bahan bakar dan cara memaksimalkan teknologi kendaraan," begitu papar Caraka dalam membuka presentasinya (mengenai topic eco driving secara lebih dalam, akan disampaikan pada tulisan selanjutnya dari penulis). Di presentasi ini banyak juga anggota NJIA yang menyimak, banyak juga yang keluar ruangan presentasi untuk temu kangen dengan sesama anggota lainnya.
Ajang temu kangen para Geeks Nissan Juke makin ramai dan akrab di lokasi, seiring acara makan siang. Ada yang berfoto-ria, ada yang saling "meracuni," serta berkegiatan akrab lainnya. Acara bebas pun sebenarnya masih berlanjut ketika ada agenda presentasi dari sponsor. Terbukti yang hadir dalam presentasi ini hanya segelintir dari anggota yang hadir di Jukeday. Tak lama sesudah acara presentasi dari sponsor, penulis bersama teman-teman Kompasianers diberi kesempatan untuk praktek dan mencoba Eco And Fun Driving menggunakan Nissan Juke.
Sedangkan para Geeks Nissan Juke sebagian besar menyerbu area parkir untuk lagi-lagi temu kangen atau bercengkrama. Sayang, cuaca di Taman Budaya Sentul sore itu tak mendukung, tiba-tiba hujan deras datang. Bubarlah mereka menuju Nissan Jukenya masing-masing untuk pulang. Lain lagi dengan penulis bersama teman-teman Kompasianers, kami terhambat oleh hujan untuk pulang ke Jakarta.
Ketika pulang di dalam mobil Nissan Juke, penulis berpikir kurang lebih begini "jangan pernah meremehkan kekuatan racun para Geeks, pengaruhnya sangat kuat untuk mengumpulkan banyak orang." Terbukti dari para Geeks Nissan Juke, yang komunitas hanya dibentuk oleh lima orang, saat ini NJIA sudah mencapai hampir 600 orang.
Link Twitter dan FB:
[caption id="attachment_212808" align="aligncenter" width="448" caption="https://twitter.com/AhmedTsar/status/260800718569631745"]
https://www.facebook.com/BangMW/posts/470683072971293
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H