Mohon tunggu...
Ahmed Tsar Blenzinky
Ahmed Tsar Blenzinky Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger | Content Creator | Sagitarius

Co-Founder BRid (Blogger Reporter Indonesia) | Sekarang Lebih Aktif di https://ahmedtsar.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Menjinakkan Mobil "Goyang" Nissan Indonesia

28 Oktober 2012   15:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:17 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Caraka mengutarakan cara kedelapan berkaitan dengan mengoperasikan gigi transmisi secara ideal. Lebih jauh, cara terbaik mengemudi untuk menghemat BBM adalah dengan melakukan pepindahan gigi transmisi di antara 1.500-2.500 rpm dan dengan akselarasi yang halus. "Gunakan momentum misal dalam kondisi mendekati persimpangan yang padat lalu lintasnya, angkat kaki dari pedas gas lebih awal dan biarkan mobil melucur sebelum menginjak pedal rem," papar pria berseragam putih-orange ketika menerangkan kiat kesembilan dari eco driving.

Rahasia kesepuluh dan terakhir adalah matikan mesin dan ketika membawa beban berat. Maksud dari matikan mesin adalah jika kendaraan berhenti dan diam lebih dari 20 detik, maka akan lebih ekonomis apabila mesin kendaraan dimatikan. "Biasanya pada saat lampu lalu lintas menyala, perlintasan kereta api, jalanan macet dan ada saat menaikkan atau menurunkan penumpang atau barang," terang Caraka. Sedangkan untuk membawa beban berat berarti jangan membawa barang dengan berat melebihi kapasitas mobil, pastikan sesuai dengan buku panduan.

Pertanyaannya adalah, apakah cukup dengan melakukan ke-11 tips eco driving, pengendara akan aman atau dapat menjinakkan ego labil pengendara? Tidak juga, ternyata pengemudi setidaknya harus menerapkan prinsip defensive driving. Yakni terdri dari 4 A untuk lebih waspada dalam mengantisipasi dan menghadapi segala kemungkinan resiko yang ditimbulkan akibat aktifitas berkendara. Masing-masing 4 A adalah Alertness (kewaspadaan), Awareness (kesadaran), Attitude (perilaku) dan Anticipation (antisipasi).

Beruntung sekali, penulis mendapat kesempatan melihat langsung bagaimana praktek berkendara secara defensive driving. Di dalam jok kedua Nissan Juke, penulis mengamati bagaimana caranya memegang setir dengan metode jam 9-3 atau metode tarik-dorong. Dua metode ini mengambarkan bahwa 4 A pengendara lebih baik daripada masih menggunakan metode putar setir dengan tangan satu.

Tidak hanya mengamati cara menyetir, penulis juga diajak untuk merasakan sensasi slalom dengan Juke. Berslalom atau mobil melakukan gerakan zigzag untuk menggambarkan bahwa memang Juke benar-benar responsif. Lebih jauh, Nissan Juke adalah kendaraan yang layak untuk diajak bebas "bergoyang" sporty.

Lin FB dan Twitter:

https://www.facebook.com/BangMW/posts/203761956424610

https://twitter.com/AhmedTsar/status/262583533481099265

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun