Kau Marah kawan
Setiap kali kau ingin menjadi bintang berekor. Cahayamu pendar
Menarik bintang kelam agar bergravitasi
Entah mana yang harus menjadi episentrum
Lintasanmu memercakkan darah kegeraman
Kau marah kawan
Benda langit ingin kau pecahkan
Menguasai senyap menghimpun genderang
Mengundang riuh noda-noda gemintang
Kau kibarkan lusuh semangatmu
Kau marah kawan
Reguklah utopia sinar benderang
Mengais jelujur-jelujur satelit
Kau sangka aku bulan
Ternyata hanya remah-remah langit
Kau marah kawan
Menghimpun bintang berekor agar tak luruh
Kau tantang tanda-tanda langit
Agar mau bekerjasama membentuk galaksi
Kau marah kawan
Menjaga keseimbangan itu wajar
Tapi mengapa kosmos ini
Mari mengeja asap-asap supernova
Agar tak terjerumus penghisap lubang hitam
Kau marah kawan
Benar jadi mercusuar surya itu baik
Penjaga rasi agar tetap terbentuk
Alunan irama asteroid menjadi cirikhas kau
Nadanya membius hampir sama nyaring dengan tarian alam
Kau marah kawan
Bumi pun tak pantas menderaikan tawa
Hanya karena geram, kepanjangan dari dimensi Andromeda
Coba kau hitung berapa banyak korban
Pisces, Aquarius, Cancer, Leo, Virgo, Sagitarius, Libra, Scorpio, Taurus ya Taurus
Benarkah harus dimulai dari diri sendiri?
Sekali lagi, kau muak kawan
Usaplah debu-debu antariksa
Tanamlah bibit-bibit oksigen
Tapi jangan kau pudarkan cahayaku
Dari bintang kelam yang mencoba menjadi bintang berekor agar tak jadi bintang jatuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H