Mereka mengatakan memerlukan makanan, air, perlengkapan medis, dan alat pengangkut.
Kordinator lembaga bantuan darurat PBB John Holmes mengatakan tim SAR kini mulai berdatangan di Haiti.
"Mereka sudah mulai bekerja, saya harap ini akan banyak membantu. Setiap jam dihitung sebagai upaya untuk mencari korban, seperti yang anda ketahui,'' katanya.
"Dan tentu kami berupaya memberikan bantuan medis secepatnya tapi sangat jelas kalau fasilitas lokal mengalami kerusakan. Kami butuh lebih banyak dokter, rumah sakit darurat, dan perlengkapan medis lainnya''.
Palang Merah memperkirakan lebih dari tiga juta orang di Haiti terkena dampak gempa.
Banyak korban yang bermalam di tempat terbuka atau membangun tenda darurat di ibukota Port-au-Prince yang luluh lantak akibat gempa.
Wartawan BBC di ibukota Port-au-Prince melaporkan Haiti membutuhkan banyak persediaan makanan, air dan obat-obatan, termasuk alat berat seperti bulldozer dan alat angkut lainnya.
Tapi nampaknya yang dibutuhkan negara ini adalah lebih dari sekadar bantuan saja, karena juga dibutuhkan seseorang yang bisa mengkordinasikan bantuan karena saat ini pemerintahan dalam keadaan lumpuh dan tidak mampu berbuat apapun.
Direktur rumah sakit Port-au-Prince mengatakan sejauh ini setidaknya 1.500 mayat menumpuk di dalam maupun di luar kamar jenazah, sementara polisi terus membawa lebih banyak jenazah lagi dengan truk terbuka.
Sekjen PBB Ban Ki-Moon mengatakan jumlah pasti korban tewas baru bisa dipastikan dalam beberapa hari mendatang, tapi diperkirakan jumlahnya akan sangat tinggi.
Bank Dunia telah menyiapkan US$ 100 juta untuk bantuan darurat, sedangkan Badan Pangan Dunia, WFP akan menyediakan 15.000 bantuan pangan dan Palang Merah telah menyalurkan bantuan sebesar US$ 10 juta.
Sumber berita: BBC Indonesia dan Wikipedia