Mohon tunggu...
Ahmed Tsar Blenzinky
Ahmed Tsar Blenzinky Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger | Content Creator | Sagitarius

Co-Founder BRid (Blogger Reporter Indonesia) | Sekarang Lebih Aktif di https://ahmedtsar.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Let's Connected Inner Heart With Mutual Share

20 Januari 2010   04:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:22 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_57378" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi"][/caption]

Tulisan ini terinspirasi dari Tagline Iklan dan Emosinal Kompasiana "The Joy Is Complete Once You Join With Us" serta "Rumah Sehat Kompasiana"

*******

Tulisan ini hanya sekedar usul, yaitu mengusulkan menganti tagline Kompasiana dengan judul tulisan ini. Tentunya ada alasannya. Alasan ini berangkat dari amatan saya ketika berinteraksi di Kompasiana. Berikut penjelasannya.

Semenjak bergabung di blog sosial ini, saya memperhatikan banyak kejadian yang mewarnai interaksi para kompasianers. Maksudnya, berbagai warna yang bergradasi tidak sehat. Misal, masalah ceritapuri, penasaran, novel blackgerry sampai isu-isu SARA. Dan uniknya, ada sebagian para kompasianers yang berusaha memberikan warna cerah pada berbagai macam gradasi tersebut. Upaya itu berhasil dengan menghadirkan sekaleng cat "Rumah Sehat Kompasiana".

Menurut saya, salah-satu sebab mengapa ruang publik Kompasiana sering bertensi tinggi karena tagline Kompasiana itu sendiri. Tagline "Sharing. Connecting" mengandaikan suatu rambu yang bebas nilai. Lebih jauh, tagline tersebut mengarahkan (secara langsung maupun tidak) para kompasianers untuk memposting tulisan bergaya apapun. Seperti gaya provokasi maupun hoax. Lalu, bagaimana solusinya?

Solusi yang baik mungkin adalah belajar dari sejarah atau pengalaman. Coba kita tengok tagline induk Kompasiana, yaitu Surat Kabar Harian Kompas. Dalam SKH Kompas tertera tagline "Amanat Hati Nurani Rakyat". Tagline tersebut mendeskripsikan ada suatu nilai humanisme yang diemban visi dan misi Kompas dalam melaporkan segala informasi berita. Hasilnya, dapat kita lihat sendiri. Kompas bertahan selama hampir empat puluh lima tahun karena positioning tagline tersebut. Dengan kalimat lain, segala warta yang termuat di Kompas mendapatkan tempat di hati pembacanya selama puluhan tahun. Lalu, bagaimana mencontoh kebertahanan induk Kompasiana tersebut?.

Kalau diterjemahkan secara bebas, arti judul tulisan ini adalah "Mari Menghubungkan Nurani Dengan Saling Berbagi". Sebagaimana kajian copywriting, usul tagline tersebut mempertimbangkan audiences Kompasiana. Secara emosional, usul tagline tersebut menjangkau pembaca setia Kompas sebab kata "nurani" yang mencontoh tagline SKH Kompas. Secara rasional, usul tagline tersebut menekankan nilai humanisme. Lebih jauh, nilai humanisme menggambarkan "code of conduct" dalam berinteraksi di dalam ruang publik Kompasiana. Maksudnya, tidak ada lagi bebas nilai ketika bergaul di Kompasiana karena ada etika yang berfungsi mengarahkan para kompasianers.

Arahan ini bukan berarti Kompasiana harus bergaya otoriter. Berbeda antara etika dengan hukum, kalau hukum memilih mana yang benar dan salah sedangkan etika memilah mana yang baik dan buruk. Arahan ini bersifat lentur dalam mengikat para kompasianers karena mereka merupakan editor bagi dirinya sendiri. Arahan ini hanya bermaksud untuk meminimalisir berbagai postingan bernada provokatif dan SARA.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun