Mohon tunggu...
Ahmad Maulana
Ahmad Maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Seorang pembelajar yang mecoba memberikan manfaat atas apa yang telah dipelajari

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

212 dan Konstelasi Politik 2019

17 Desember 2018   17:47 Diperbarui: 17 Desember 2018   18:02 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya sebelum diadakannya acara reuni 212, ijtima ulama II yang digagas oleh ulama-ulama yang tergabung didalam aksi 212 mengeluarkan fatwa dukungannya terhadap pasangan Prabowo-Sandi. 

Hal ini ditegaskan oleh ketua persaudaraan alumni 212, setelah ditandatanganinya pakta integritas. Hal ini mengutkan persepsi ditengah masyarakat bahwa memang gerakan ini adalah gerakan sosial keagamaan yang disusupi oleh gerakan politik praktis.

Dan tidak menutup kemungkinan juga sang petahana bapak Joko Widodo memilih K.H. Ma'ruf Amin sebagai pasangannya dalam menghadapi kontestasi 2019 nanti juga untuk mendulang dukungan dari massa umat islam terutama kalangan NU.

Selain itu, dapat kita tarik fakta historis yang terjadi setelah kerusuhan aksi tanggal 4 November 2016 lalu, kala itu masa memaksa ingin bertemu presiden Jokowi yang diketahui beliau sedang tidak berada di Jakarta. Lalu kerusuhan terjadi hingga akhirnya perwakilan masa ditemui oleh wapres Jusuf Kalla.

 Setelah hal ini terjadi keesokan harinya presiden Jokowi langsung menemui PBNU dan Muhammadiyah, karena ketika itu telah menyebar persepsi negatif dikalangan masyarakat bahwa Presiden Jokowi anti islam, antek PKI, keturunan cina, dsb.

Dari fakta-fakta yang terjadi belakangan ini dapat disimpulkan bahwa kedua capres dan cawapres yang akan berkompetisi dikontestasi pilpres 2019 nanti sedang memperebutkan suara umat islam. Segala cara dilakukan mulai dari mendadak menjadi ustad, mengunjungi pondok pesantren dan yang lebih mengenaskannya lagi mempolitisasi agama untuk kepentingan pribadi.

Ahmad Maulana

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun