Apa itu subsidi?
Subsidi adalah bantuan keuangan yang diberikan negara, dibiayai menggunakan dana anggaran pendapatan belanja negara atau APBN. Negara sudah banyak mengeluarkan uang dalam jumlah yang sangat besar untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Subsidi dapat diberikan dalam berbagai bentuk, umumnya berupa uang.Â
Pada umumnya, subsidi diberikan agar perekonomian suatu negara dapat berputar serta mengurangi gap atau jarak antara orang kaya dan orang miskin. Contoh kasusnya dapat dilihat pada kondisi pandemi kemarin. Pandemi Covid-19 membuat banyak sektor mengalami perlambatan, banyak dari masyarakat yang kehilangan pekerjaannya saat pandemi.
Kondisi pandemi membuat mereka takut untuk mengeluarkan uang mereka, di saat yang sama juga mereka kehilangan sumber penghasilan untuk menghidupi rumah tangganya.Â
Di saat seperti itulah negara menyalurkan subsidi atau bantuan kepada masyarakat dengan harapan dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pokok mereka, di saat yang sama produsen juga mendapatkan pemasukan dari hasil penjualan barang atau jasa yang mereka sediakan.
Subsidi juga banyak diberikan untuk banyak kebutuhan yang sifatnya esensial bagi masyarakat, seperti kebutuhan akan listrik, kesehatan, pendidikan, dan bahan bakar minyak.Â
Dewasa ini, bahan bakar minyak atau BBM menjadi topik yang sering dibincangkan banyak masyarakat Indonesia (terutama bulan Agustus dan September tahun 2021). Pemerintah mengurangi subsidi pada BBM yang pada akhirnya menyebabkan kemarahan di tengah masyarakat. Kebijakan tersebut dilakukan bukan tanpa sebab, pemerintah sudah mengeluarkan anggaran subsidi BBM sebesar 502 triliun, naik dari yang sebelumnya hanya 142 triliun pada tahun 2021 (dikhawatirkan kalau subsidi ini dilanjutkan Indonesia bakal bernasib sama seperti negara Sri Lanka).
Anggaran yang membengkak ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satu penyebabnya adalah masalah geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Perlu diketahu bahwa Rusia masuk ke dalam negara-negara yang banyak memproduksi bahan bakar minyak.Â
Masalah yang terjadi antara kedua negara tersebut membuat rantai pasok dari minyak mengalami perlambatan, membuat harga minyak dunia mengalami kenaikan. Di saat yang sama juga banyak masyarakat di seluruh dunia yang mulai beraktivitas normal setelah dihantam pandemi di tahun 2020-2021 (setelah itu, permintaan bahan bakar minyak meningkat).
Sudah selayaknya kita sebagai manusia yang "berakal" untuk dapat bersikap kritis terhadap masalah ini. Terlebih lagi jika anda adalah mahasiswa. Saya sebagai mahasiswa semester awal pernah mendengar bahwa mahasiswa adalah bagian dari agent of change, agen perubahan. Apa itu agent of change? Agent of change adalah sosok dari individu ataupun sebuah organisasi yang memiliki pandangan yang brilian terhadap objek tertentu, mereka mampu untuk membawa perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Kita buat sebuah skenario, semisal harga BBM tidak dinaikkan. Apakah yang akan terjadi? Pada penjelasan sebelumnya anda sudah melihat anggaran yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.