Mohon tunggu...
AHMAT NURDIN
AHMAT NURDIN Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Organisasi dan komunitas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

LDII Ikuti Giat Bela Negara bagi Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda

10 Desember 2024   09:30 Diperbarui: 10 Desember 2024   08:30 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandar Lampung(10/12)-Acara Bela Negara yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lampung pada 9 Desember 2024 menjadi momen penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan radikalisme dan ekstremisme. Bertempat di Hotel Kryiad, Bandarlampung.

Kegiatan ini dihadiri berbagai tokoh masyarakat, pemuda, dan perwakilan organisasi, termasuk Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang diwakili oleh Heri Sensustadi (Sekretaris) dan Biro PKOSB Sukadi.

Dalam acara tersebut, Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, Saprul, menyampaikan bahwa bela negara adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa, termasuk tokoh masyarakat.

Menurutnya, bela negara tidak hanya berarti angkat senjata, tetapi juga mencakup tindakan positif untuk kepentingan bangsa dan negara. Saprul menegaskan bahwa strategi pertahanan Indonesia bersifat semesta, melibatkan seluruh elemen bangsa, wilayah, dan sumber daya nasional.

H. Heri Sensustadi saat menyampaikan pandangannya
H. Heri Sensustadi saat menyampaikan pandangannya
Heri Sensustadi dari LDII menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Kesbangpol dalam mengadakan acara ini. Ia menilai kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat, khususnya para tokoh masyarakat, dalam upaya pencegahan radikalisme dan ekstremisme.


Acara ini juga menjadi wadah bagi peserta untuk memperdalam pemahaman mereka tentang pentingnya bela negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Saprul menekankan pentingnya kolaborasi antara keluarga, tokoh masyarakat, dan elemen lainnya untuk mencegah penyebaran paham radikal-terorisme.

Peserta yang hadir berasal dari berbagai paguyuban dan etnis yang tergabung dalam Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), mencerminkan semangat keberagaman dan persatuan dalam menghadapi ancaman yang ada.

Dengan semangat yang sama, acara ini diharapkan dapat menggelorakan semangat kebangsaan dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun