Mohon tunggu...
AHMAT NURDIN
AHMAT NURDIN Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Organisasi dan komunitas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PC LDII Rajabasa Helat Sosialisasi Panduan Gizi Seimbang

29 Oktober 2024   21:08 Diperbarui: 29 Oktober 2024   21:15 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandar Lampung(29/10)-Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tiga beban permasalahan tentang gizi. Pertama, gizi pendek dan sangat pendek atau stunting, kedua masalah kelebihan gizi atau obesitas, dan ketiga kekurangan zat gizi mikro seperti anemia.
Hal tersebut diungkapkan pengurus Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI) Bandar Lampung, Ns. Tubagus Erwin N, M.Kep. dalam acara Sosialisasi bertajuk "Panduan Gizi Seimbang" di Masjid Baitusshodiq, Komplek PPM Baitusshodiq, Rajabasa pada Selasa (29/10).

Pada acara yang diikuti oleh ratusan santri PPM dan warga PC LDII Rajabasa tersebut, Ns. Erwin mengungkapkan pola makan menjadi perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. "Kuantitas dan kualitas makanan serta minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizi seseorang yang berpengaruh terhadap Kesehatan", jelasnya.

"Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit terkait gizi, maka didalam pola makan perlu mengkonsumsi gizi seimbang", ungkap Erwin yang juga Ketua PC LDII Rajabasa itu. Ia juga mengajak kepada seluruh peserta untuk memperhatikan komposisi dalam setiap piring makanan yang diasupnya, mulai dari makanan pokok, lauk-pauk, buah-buahan, hingga sayuran.

Peserta sosialisasi/dok. pri
Peserta sosialisasi/dok. pri
Selain itu, Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Umitra itu juga mengajak peserta agar membiasakan cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, memantau berat badan, aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, minum air putih cukup, dan menjaga asupan gula garam lemak (GGL). "Penting juga untuk menjaga Waktu/jadwal makan yang ideal, sarapan pagi pukul 07.00-08.00, makan siang pukul 12.30-14.00, dan makan malam pukul 18.00-21.00", tegasnya.


Yuni Purwaningsih, salah satu peserta sosialisasi yang juga warga LDII PC Rajabasa merasakan manfaat dari acara tersebut. "Sangat bermanfaat karena banyak memberikan informasi, terutama berkaitan dengan asupan makanan. Yang awalnya tidak mengetahui tentang gizi seimbang, setelah mengikuti acara menjadi lebih paham bagaimana pentingnya menjaga kesehatan melalui konsumsi gizi seimbang tersebut," ungkapnya.

Hendra, peserta lainnya yang juga santri PPM Baitusshodiq berharap, acara seperti ini dapat dilakukan rutin dengan berbagai tema. "Semoga ke depannya bisa diadakan lebih sering, termasuk tema tentang kesehatan mental yang juga tidak kalah penting," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun