Mohon tunggu...
Nanda Pratama
Nanda Pratama Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menepis Hoax dengan Cara Belajar dan Membaca Buku

27 April 2017   17:11 Diperbarui: 28 April 2017   02:00 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita tahu hoax sekarang ini banyak beredar di mana-mana. Hoax adalah suatu berita yang tidak pasti kebenarannya sehingga membuat orang sesat pikir sehingga terjerumus dalam kesesatan. berita palsu sudah menjadi kanker di indonesia, berita yang belum jelas asal usulnya ini atau kebenarannya ini telah menggerudi kualitas masyarakat saat ini sehingga banayak terdapat kontraversi dan menimbulkan konflik horizontal yang mengandung fitnah dan provokasi. 

Namun masalah terbesarnya adalah disaat kita membuktikan bahwa artikel atau berita tersebut palsu, berita tersebut sudah di sebar 1000x oleh orang orang awam. hoax banyak beredar di sosial media sehingga membuat penggunanya terjebak dalam kesesatan. hoax di buat oleh seseorag atau kelompok dengan tujuan tertentu misalkan untuk tujuan politik (hasutan), tujuan ekonomi yakni mencari uang dengan cara menipu seseorang dengan berita hoax sehingga mendapatkan uang, ada pula yang hanya iseng-iseng atau hanya di buat hiburan. hoax biasanya muncul disaat banyaknya isu yang belum terungkap sehingga menjadi tandatanya.

Biasanya orang yang tertipu oleh hoax yakni orang yang cepat percaya dan tidak menyaring terlebih dahulu berita-berita atau isu-isu yang ada dalam sosmed sehingga membuat orang tersebut sesat pikir. Dan juga orang yang belum pernah menggunakan internet atau sosmed (orang awam) dan disat menggunakannya munculah  berita hoax dan mereka pun (orang awam) mempercayainya akhirya mereka tersesat kepada ketidak benaran. Seharusnya dalam membaca berita atau isu-isu kita harus menyaringnya terlebih dahulu atau mencari kebenarannya, dan juga kita harus kritis dalam membaca berita-berita yang belum tentu kebenarannya.

Hoax juga dapat membuat orang panik, contohnya ada seorang yang menelefon kepada orang tua kita bahwasannya anaknya sedang kecelakan atau ditangkap polisi karena menggunakan narkoba dan yang menelofon meminta uang untuk membebasakan anaknya. Pastinya orang tua terkejut dan panik dan akhirnya mentransfer uang sebanyak yang di ingginkan oleh penelfon, Padahal berita tersebut tidaklah benar berita itu hanya hoax. Ada juga yang menggunakan berita palsu untuk kepentigan politik contohnya di saat pemilu ada yang menjelek-jelekkan salah satu pasangan calon atau memfitnahnya sehingga orang menerima berita tersebut dan enggan untuk memilih pasangan calon yang difitnah. Sehingga terjadilah perseteruan antara pasangan calon tersebut. Dari sini dapat kita simpulkan berita hoax sangatlah membahayankan dan merugikan bangsa.

Adapun cara untuk menepis hoax tersebut yakni dengan cara belajar berfilsafat dan membaca buku. Dengan belajar filsafat kita akan terhindar dari yang namanya berita hoax, karena di dalam filsafat kita diajarkan berfikir kritis. Sehinga dalam melihat berita atau yang lain kita bisa memilah-milah mana yang benar dan mana yang tidak benar. Didalam berfilsafat kita diajar kan berfikir secara mendalam yakni tidak hanya menerima berita dengan sebelah mata saja tetapi kita harus mencari sumbernya. Seperti yang dikatakan oleh plato bahwasannya filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni.

 Selain itu ia juga mengatakan bahwa filsafat adalah penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada. Jadi disaat kita mendapat berita atau yang lain kita harus mencari kebenarannya yang asli dan murni, dengan cara kita harus menyelidiki terlebih dahulu berita tersebut bersumber dari mana. Kita juga harus melihat dari sudut pandang yang berbeda sehingga tidak berpatok kepada berita itu saja biasa meliahat dari sumber lain sehingga kita akan dapat membedaan yang mana yang merupakan berita yang benar atau berita yang palsu.

Dengan membaca buku kita juga akan terhindar dari berita hoax karena buku sulit untuk dimasuki oleh berita-berita tidak benar. Lain halnya dengan internet, internet banyak terdapat berita-berita tidak benar tersebut dikarenakan internet sangat mudah untuk diakses. Banyaknya orang yang menggunakan sosmed karena aksesnya mudah membuat orang senang membaca dengan melihat di internet padahal internet masih banyak isu-isu yang masih belum tentu kebenarnnya. 

Tingginya penggunakan internet saat ini membuat orang enggan membaca buku banyak orang yang mencari sesuatu menggunakan internet sehingga banyak orang yang terjerumus dalam hoax tersebut. Maka dari itu di dalam filsafat kita diajarkan dalam mencari kebenaran yakni dengan membaca buku karena buku adalah rujukan yang utama untuk mencari sesuatu karena buku itu sendiri memberikan tanggung jawab tentang kebenarannya. Jika pengguna buku berkurang maka secara tidak langsung akan sedikit orang yang menulis buku karena sudah ada internet dan akan sulit untuk mencari kebenaran yang murni.

Membaca buku dapat menambah informasi sehingga dapat terhindar dari yang namanya hoax, semakin banyak yang di baca semakin banyak juga informasi yang kita dapat singga mendapat wawasan yang luas sehingga tidak cepat percaya terhadap berita berita yang tidak benar tersebut. Lain halnya dengan yang jarang membaca buku wawasannya sangat sedikit sehingga disaat ada berita-berita yang tidak benar ia cepat mempercayainya karena informasi yang ia tahu pastinya sedikit. Sehinga orang yang jarang membaca gampang di masuki oleh berita hoax. 

Sering pergi ke perpustakan untuk membaca buku. Perpustakan juga berperan penting terhadap berita hoax tersebut karena jika seorang senang pergi ke perpustakan pastinya orang tersebut suka membaca buku. Perpustakaan juga seharusnya lebih di perbanyak lagi sehinga orang gampang untuk pergi tidak malas pergi keperpustakan jika perpustakaan sulit di jangkau atau jauh orang akan malas untuk pergi kesana jika orang malas pergi ke perpustakan pastinya orang tersebut juga akan malas untuk membaca. Kondisi perpustakaan juga sangat di perhatikan karena jika kondisi perpustakan jelek atau kotor orang pasti malas untuk pergi ke sana kenyaman juga harus di utamakan jika pengunjung nyaman untuk membaca karena tepatnya bersih dan sejuk pengunjung akan betang sehingga minat baca akan semakin bertambah. Jika minat baca sudah bertambah pastinya orang akan terhindar dari berita-berita hoax tersebut.

Menurut saya anak yang masih kecil harus di latih untuk membaca buku seperti mengajaknya ke perpustakan sehingga ketika besar nanti tidak terengaruh oleh berita berita yang tidak benar seperti hoax. Dan juga dari kecil sudah bisa memilah milah dan menyaring mana berita yang benar dan mana yang tidak benar. Pemerintah juga harus memberi perpustakaan di setiap daerah sehingga anak-anak gampang untuk menjangkaunya karena kalau jauh anak akan malas untuk pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun